RealitaKita – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus mengalami perkembangan pesat, menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan penggantian peran manusia di masa depan. Meskipun demikian, manusia akan tetap menjadi pengendali utama dari teknologi ini.
Dengan mempertimbangkan emosi dan landasan etika, pengembangan AI dapat dilakukan secara bermanfaat dan bertanggung jawab. Ada beberapa peran penting yang akan terus melibatkan manusia dalam perkembangan teknologi ini dan tetap diperlukan oleh perusahaan:
Pertama, Researcher dan Data Scientist. Peran peneliti dan ilmuwan data sangat krusial, karena mereka adalah penggerak utama dalam penelitian dasar dan terapan yang memungkinkan kemajuan AI. Mereka bertanggung jawab dalam menemukan algoritma baru serta meningkatkan teknik AI yang sudah ada. Sementara itu, ilmuwan data menganalisis data, membangun model prediktif, dan menerapkan teknik pembelajaran mesin untuk memecahkan masalah nyata.
Baca Juga:Search Encrypt: Fungsi, Cara Kerja, dan Manfaat untuk Keamanan Data DigitalCara Kalibrasi Google Maps untuk Mendapatkan Lokasi yang Lebih Akurat
Kedua, Engineer dan Developer. Para insinyur AI bertugas mengimplementasikan algoritma serta model AI ke dalam sistem perangkat lunak yang aplikatif. Sementara itu, developer atau pengembang perangkat lunak bekerja sama dengan insinyur untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
Ketiga, Designer dan Programmer. Ilmuwan komputer, insinyur, dan ahli data berperan penting dalam merancang dan memprogram sistem AI. Mereka menulis kode, mengembangkan arsitektur jaringan saraf, serta memastikan bahwa sistem AI dapat berfungsi dengan baik.
Selain ketiga peran tersebut, masih terdapat banyak posisi pekerjaan lain yang menentukan kesuksesan produk dan layanan digital, seperti System Designer, AI Architect, Spesialis Etika dan Regulasi AI, hingga pemimpin bisnis.
Telkom Percepat AI untuk Kemajuan Bangsa
Selama puluhan tahun, Telkom dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta jaringan telekomunikasi. Sejak empat tahun lalu, perusahaan milik negara ini telah bertransformasi menjadi Digital Telecommunication Company yang mengembangkan berbagai produk dan layanan digital, termasuk AI.
Dengan perkembangan pesat AI, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai solusi digital guna mengatasi berbagai tantangan yang ada. Telkom telah menghadirkan solusi digital tersebut dalam tiga kelompok besar layanan, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.