REALITAKITA – Huawei telah mengumumkan peluncuran paten baru untuk sensor sidik jari ultrasonik terkini, yang memiliki potensi signifikan dalam pengembangan teknologi sidik jari ultrasonik yang mandiri.
Paten ini dirancang untuk memberikan kebebasan dalam pengembangan sensor sidik jari ultrasonik, berbeda dengan keterbatasan yang mungkin ditemui dalam solusi yang bergantung pada paten Qualcomm, seperti yang dihadapi oleh Goodix.
Disebut sebagai “Ultrasonic fingerprint recognition module, system and electronic device” (CN117058725A), paten ini memberikan gambaran terperinci tentang desain sensor yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi identifikasi sidik jari.
Baca Juga:Kamera Leica SL3 diperkenalkan dengan Sensor Full-Frame 60MP dan Kemampuan Merekam video 8KLowongan Kerja BPJS Kesehatan Masih Buka Sampai April 2024, Begini Persyaratan dan Cara Daftarnya!
Meskipun sensor sidik jari ultrasonik telah hadir dalam sejumlah perangkat smartphone kelas premium, seperti Samsung Galaxy S Series, solusi ini sering kali dibatasi oleh paten Qualcomm.
Dengan paten baru ini, Huawei berpotensi menciptakan alternatif teknologi sidik jari ultrasonik yang tidak tergantung pada paten dari perusahaan lain.
Spesifikasi paten ini, seperti yang dilaporkan oleh Gizmochina, menggambarkan secara detail konstruksi sensor, termasuk struktur elektroda, lapisan piezoelektrik, dan serangkaian unit elektroda piksel.
Deskripsi teknis tersebut juga menjelaskan bagaimana sensor bekerja dalam mode transmisi dan penerimaan untuk mendapatkan informasi sidik jari dengan akurasi tinggi.
Langkah Huawei ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada paten dari perusahaan lain dalam pengembangan teknologi sidik jari ultrasonik, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan teknologi secara mandiri.
(hil/hil)