Realita Kiita – Konstelasi satelit internet milik Elon Musk, Starlink, diyakini akan segera hadir di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia.
Bahlil menyatakan bahwa saat ini SpaceX sedang mengurus proses administratif untuk melakukan investasi di Indonesia. Dia juga menegaskan bahwa perusahaan antariksa asal Amerika Serikat itu tidak mengalami kendala signifikan dalam memasuki pasar Indonesia.
“Dalam proses ini, mereka hanya perlu memenuhi beberapa persyaratan. Semuanya sedang berjalan sesuai rencana,” kata Bahlil seperti dilansir oleh Realitakita.com pada Selasa (20/2/2024).
Baca Juga:Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark Tanpa Aplikasi, Dengan Mudah dan Cepat!Jadwal KRL Hari Ini, Fasilitas Transportasi Efisien untuk Wilayah Jabodetabek
Rencana kehadiran SpaceX di Indonesia diungkapkan oleh Bahlil pada awal bulan ini. Dalam pengungkapannya, ia menjelaskan bahwa SpaceX berambisi membangun jaringan internet super cepat dengan memanfaatkan satelit.
Salah satu unit bisnis utama SpaceX, yaitu Starlink, menyediakan layanan internet berbasis infrastruktur satelit dan terminal darat. Saat ini, Starlink telah mengoperasikan beberapa puluh satelit yang bertugas memantulkan sinyal internet dari orbit rendah.
Telkomsat, anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., juga telah mengumumkan kerjasama dengan Starlink.
Telkomsat telah mendapatkan Hak Labuh Satelit Starlink dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak Juni 2022. Namun demikian, hingga saat ini, Starlink baru melayani pelanggan korporat dan belum menjangkau pasar ritel.
Rencananya, satelit Starlink akan digunakan sebagai tulang punggung infrastruktur internet Telkom Group untuk melengkapi jaringan kabel optik yang telah ada.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi belum lama ini menyatakan bahwa belum ada perkembangan lebih lanjut terkait penyediaan layanan internet Starlink untuk pelanggan ritel.
“Secara teknis, belum ada perkembangan, namun kami tetap terbuka bagi siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam bisnis telekomunikasi di Indonesia, selama mereka mematuhi peraturan yang berlaku,” ungkap Budi di komplek rumah dinas menteri Widya Chandra, Jakarta, pada Rabu (14/2/2024).