Realita Kita – Perseteruan antara pengembang permainan dan pembuat cheat terus bergulir. Kini, giliran tim pengembang HoYoverse yang mengambil langkah hukum terhadap kelompok pembuat cheat Genshin Impact.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Federal Kanada pada 28 November, HoYoverse bersama dengan perusahaan induknya, Cognosphere, menggugat Joaquin Soriano dan beberapa individu lainnya atas dugaan pelanggaran hak cipta terkait pembuatan cheat.
Soriano dan timnya diklaim membuat, menjual, dan mendistribusikan cheat Genshin Impact yang dikenal dengan nama Akebi GC, Acrepi, dan Genshin XYZ. Cheat ini memberikan sejumlah keunggulan di dalam permainan seperti modifikasi serangan, menghapus jeda serangan, stamina tak terbatas, teleportasi, dan sebagainya.
Baca Juga:Apple Rilis Model AI untuk Pengeditan Gambar Berbasis TeksDaftar Kata Semangat Berjuang, Kunci Kesuksesan dalam Menghadapi Tantangan Hidup
Akebi GC dijual melalui program langganan dengan harga USD 7,99 untuk tujuh hari dan USD 19,99 untuk 30 hari, sementara Acrepi tersedia secara gratis dengan fitur serupa.
Sebelumnya, HoYoverse telah mengirimkan surat peringatan kepada Soriano, namun tanggapannya terhadap surat tersebut mengecewakan.
Soriano hanya berjanji untuk menghapus konten yang melanggar hak cipta, namun HoYoverse mengklaim bahwa mereka tidak memenuhi janji tersebut dan malah berencana untuk mengembangkan cheat baru untuk permainan lainnya, Honkai: Star Rail.
Pihak HoYoverse mengakui bahwa cheat ini tidak hanya mengganggu keseimbangan dan tingkat persaingan di dalam Genshin Impact, tetapi juga merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Selain kehilangan pendapatan dari transaksi dalam permainan, HoYoverse juga mengeluarkan biaya besar untuk mengawasi, menangkap, dan menghentikan pemain yang menggunakan cheat seperti Akebi GC, Acrepi, dan Genshin XYZ.
Selain itu, mereka juga harus mengembangkan pembaruan dan patch keamanan khusus untuk melawan alat cheat tersebut, seperti yang dilansir oleh Realtakita.com dari Polygon pada Selasa (13/2/2024).
Dalam gugatannya, HoYoverse meminta pengadilan untuk memaksa Soriano dan timnya untuk menghentikan penjualan cheat Genshin Impact dan membayar ganti rugi sebesar lebih dari USD 50.000 atau sekitar Rp 780 juta.
Baca Juga:Daftar Pagar BRC, Pilihan Kuat dengan Harga Varian Per Meter!Cara Gampang Cek Umur Kartu Indosat Tanpa Ribet!
Ini bukan kali pertama HoYoverse mengambil tindakan hukum terhadap peretas dan penyusup dalam Genshin Impact.
Sebelumnya, mereka juga telah meminta pengadilan di Amerika Serikat untuk mengungkap identitas individu yang membocorkan informasi terkait permainan tersebut sebelum diumumkan secara resmi.