REALITAKITA – Elon Musk, disebutkan telah menghadiri rapat eksekutif SpaceX di bawah pengaruh narkoba, seperti yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal dengan merangkum informasi dari beberapa peserta rapat.
Ketergantungan Elon Musk pada narkoba, yang diyakini menjadi pengetahuan umum di kalangan pimpinan perusahaannya, menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan perusahaan.
Berita mengenai ketergantungan Elon Musk pada narkoba memicu respons dari miliarder tersebut.
Elon Musk menolak keras tuduhan bahwa ia menggunakan obat-obatan terlarang.
Baca Juga:ASUS Rilis ROG NUC pada Acara CES 2024, Mini PC Powerhouse dengan Prosesor Core Ultra 9 Terbaik dan GPU RTX 407010 Cara Mengatasi WiFi Terhubung Tidak ada Internet di HP
Meskipun mengakui bahwa tiga tahun yang lalu ia mengisap ganja secara terbuka dalam sebuah podcast bersama Joe Rogan, tindakannya tersebut mendapat dampak yang signifikan.
Pasca episode tersebut, NASA meminta SpaceX membuat perjanjian tertulis untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan federal terkait penggunaan narkoba di tempat kerja.
Laporan The Journal mencatat bahwa SpaceX juga diminta membayar US$ 5 juta untuk memberikan pelatihan kepada karyawan dan mulai mengawasi obat terlarang di perusahaan dengan menggunakan anjing pelacak.
Musk menyampaikan kesetujuannya terhadap permintaan NASA dengan mengatakan, “Setelah satu isapan ganja dengan Rogan, saya setuju untuk melakukan pengujian acak selama 3 tahun,” sebagaimana dikutip dalam akun pribadinya pada Selasa (9/1/2024).
Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti narkoba atau alkohol yang ditemukan selama periode tersebut.
Pernyataan Musk bertentangan dengan laporan The Wall Street Journal yang secara rinci menggambarkan percakapan dengan banyak sumber, yang menyatakan kekhawatiran terhadap ketergantungan Elon Musk.
Beberapa pihak bahkan mengaku khawatir bahwa orang terkaya di dunia ini mungkin mengalami penyakit kritis.
Baca Juga:Wibu Wajib Baca! Daftar Anime Terbaik 2024 yang Tak Terlupakan dan Paling dinantiSpesifikasi dan Tinjauan OPPO A18 dengan Fitur Canggih dan Harga di Bawah Rp2 Juta
Penyalahgunaan narkoba juga dapat membahayakan kontrak SpaceX dengan pemerintah AS, dengan ancaman potensial kehilangan US$ 1 triliun dari aset investor dan risiko terhadap ribuan pekerja dalam program antariksa AS.
(hil/hil)