Realita Kita – Aplikasi penghasil uang Simonida Media, yang baru-baru ini terkena kasus scam pada 19 Desember 2023, diduga akan muncul kembali dengan nama baru untuk memberikan solusi kepada para korbannya.
Simonida Media, yang telah beroperasi hampir setahun, memiliki jumlah member atau karyawan yang signifikan.
Sayangnya, tanpa disadari, mereka sebenarnya adalah korban investasi scam atau penipuan.
Baca Juga:Aplikasi Penghasil Uang Simonida Media Ternyata Penipuan?5 HP Samsung Harga 1 Jutaan Terbaik, Rekomendasi Terbaru untuk Tahun 2023!
Meskipun banyak yang mengklaim tidak dirugikan karena sudah mendapatkan kembali modal, deposit yang telah dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut sebenarnya tidak dapat ditarik atau diambil lagi.
Keuntungan yang diklaim setiap hari bukanlah uang dari perusahaan, melainkan deposit dari member baru.
Scam yang di Lakukan Simonida Media
Setelah diumumkan sebagai scam dan menutup akses ke aplikasi serta grup obrolan, para korban Simonida Media mengalami kepanikan, terutama yang telah menyetorkan banyak uang sebagai deposit untuk naik level.
Situasi ini sering dimanfaatkan oleh para scammer, yang menawarkan solusi untuk mengembalikan uang yang telah dikeluarkan.
“Dengan dalih untuk kembali modal, para korban diajak masuk ke aplikasi baru yang sebenarnya juga bentuk Ponzi yang lain,” ucap Roy Shakti dalam unggahan di akun TikTok @opiniroyshakti.
Para korban diberikan janji manis agar uang yang telah dikeluarkan dalam aplikasi sebelumnya dapat dikembalikan dengan cara menghasilkan lebih banyak uang dari aplikasi baru.
Penawaran tersebut seringkali mengikuti pola bahwa semakin banyak yang disetorkan, semakin besar pula keuntungan yang dijanjikan.
Baca Juga:iQOO Siap Rilis Neo9 dengan Chipset Terbaru Dimensity 9300, Performa Unggul dan Fitur Canggih!Apakah Apple Vision Pro Akan Dirilis pada Februari 2024?
Skema yang diterapkan dalam aplikasi baru ini cenderung menggunakan modus Ponzi, walaupun dengan variasi tertentu.
“Kejadian ini terus berulang dengan templat yang sama, hanya modus operandinya yang berubah. Mengherankan bahwa para korban masih mau tertipu dan dibohongi,” ujar Roy Shakti.
Roy menekankan agar semua korban berhenti percaya pada berbagai aplikasi atau situs yang menjanjikan keuntungan besar dengan cara mudah dan cepat, terutama ketika keuntungan harian tidak masuk akal.
Dia berharap agar masyarakat Indonesia menjadi lebih cerdas, belajar dari pengalaman banyak korban, dan tidak terjebak lagi dalam investasi bodong dari para scammer asal China.