Penyebab Gangguan Kesehatan Mental
Beberapa kondisi dapat menjadi penyebab gangguan kesehatan jiwa, antara lain:
- Cedera kepala.
- Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan jiwa.
- Kekerasan dalam rumah tangga atau bentuk pelecehan lainnya.
- Riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak.
- Kelainan senyawa kimia otak atau gangguan otak.
- Diskriminasi dan stigma.
- Kehilangan atau kematian orang yang sangat dekat.
- Kerugian sosial, seperti kemiskinan atau utang.
- Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
- Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
- Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang merusak otak.
- Stres berat dalam jangka waktu lama.
- Isolasi sosial atau perasaan kesepian.
- Lingkungan perumahan yang buruk.
- Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau tindakan kriminal lainnya.
Faktor Risiko Gangguan Kesehatan Mental
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa:
- Wanita memiliki risiko tinggi untuk depresi dan kecemasan, sementara laki-laki cenderung mengalami ketergantungan zat dan perilaku antisosial.
- Wanita setelah melahirkan, dengan berbagai jenis gangguan mental pasca-melahirkan.
- Masalah masa kanak-kanak atau gaya hidup yang tidak sehat.
- Profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.
- Riwayat keluarga dengan penyakit mental.
- Riwayat kelahiran dengan kelainan otak.
- Riwayat penyakit mental sebelumnya.
- Kegagalan dalam kehidupan, seperti di sekolah atau pekerjaan.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang.
Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Gejala gangguan mental health dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, gejala umum yang dapat dikenali termasuk:
- Berteriak atau bertengkar dengan keluarga dan teman.
- Delusi, paranoia, atau halusinasi.
- Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
- Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang persisten.
- Tidak mampu mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
- Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
- Pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
- Menarik diri dari orang dan kegiatan sehari-hari.
- Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.
- Nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
- Perubahan suasana hati mendadak yang menyebabkan masalah dalam hubungan.
- Perasaan bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
- Perasaan sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
- Merokok, minum alkohol berlebihan, atau penggunaan narkoba.
- Perubahan drastis dalam kebiasaan makan.
- Perubahan gairah seks.
- Rasa lelah yang signifikan, penurunan energi, atau masalah tidur.
- Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi bekerja.
- Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.