RealitaKita – Remala Abadi (Data) mencatat kinerja keuangan yang luar biasa selama paruh pertama tahun 2024 dengan pendapatan mencapai Rp 127,5 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan 21,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp 105,2 miliar.
Laba sebelum pajak perusahaan juga mengalami lonjakan signifikan, dari Rp 23,6 miliar pada semester pertama tahun 2023 menjadi Rp 38,8 miliar pada semester pertama tahun 2024, atau meningkat sebesar 64,4%. Sementara itu, laba bersih yang pada periode Juni 2023 tercatat sebesar Rp 18 miliar, kini mencapai Rp 29,2 miliar, mencatat peningkatan sebesar 38,3%.
Richardson Raymond, Equity Research Analyst PT Trimegah Securities, menyatakan bahwa peningkatan kinerja keuangan ini disebabkan oleh strategi Data yang tepat dalam memilih segmen konsumennya. Data fokus pada pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO, dan residensial.
Baca Juga:Kominfo Batasi Transfer Pulsa Rp 1 Juta, Telkomsel MeresponGoogle Maps Hadirkan Fitur Baru, Bisa Bantu Temukan Tempat Parkir dengan Mudah
“Saat ini valuasi Data sangat menarik. Data divaluasikan di 8x price earning dan EV/EBITDA perusahaan saat ini di 10x. Jika perusahaan ini dapat meningkatkan pendapatannya dan mempertahankan beban operasional sehingga menjadi EV/EBITDA 6x, maka harga sahamnya akan semakin menarik,” jelas Richardson.
Dengan penetrasi fixed broadband yang masih relatif rendah di Indonesia, Richardson optimis bahwa perusahaan masih memiliki ruang untuk meningkatkan pendapatannya. Saat ini, belum banyak perusahaan telekomunikasi fixed broadband yang fokus pada pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO, dan residensial. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi fixed broadband di Indonesia baru mencapai 27,40%.
“Prospek pertumbuhan pendapatan perusahaan masih sangat terbuka lebar. Jika perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya dan menjaga beban operasional, maka laba akan meningkat. Dengan laba yang meningkat dan EV/EBITDA di angka 6x hingga 7x, Data akan semakin menarik bagi investor,” tambah Richardson.
Lebih lanjut, Richardson menyatakan bahwa Data saat ini merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi penyedia layanan internet fixed broadband yang mampu memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggannya.
Dengan harga yang kompetitif dan kualitas layanan yang unggul, Richardson optimis bahwa perusahaan mampu mengembangkan dan mempertahankan pangsa pasarnya.
“Pangsa pasar segmen atas sudah dikuasai oleh operator besar. Operator fixed broadband besar belum menggarap pangsa pasar menengah karena biaya yang relatif tinggi sehingga sulit bersaing dengan Data. Oleh karena itu, segmen menengah menjadi pangsa pasar yang sangat menarik bagi Data, terutama karena banyak tersebar di luar Jabodetabek,” tutup Richardson.