Intel Mengupayakan Solusi untuk Mengatasi Krisis Keuangan

Intel cari solusi atasi krisis keuangan
Intel sedang cari solusi untuk atasi krisis keuangan. (screenshot @AI Hub)
0 Komentar

RealitaKita – Intel tengah berupaya keras untuk mengatasi krisis keuangan yang sedang dihadapi, termasuk dengan meminta saran dari penasihat keuangan mereka.

Krisis keuangan yang dialami Intel saat ini dianggap sebagai tantangan terberat yang pernah dihadapi perusahaan berusia 56 tahun ini. Mereka tengah mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk pemisahan antara divisi desain produk dan manufaktur.

Saat ini, Intel telah mulai meminta pendapat dari penasihat keuangan mereka, Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Berbagai langkah kemungkinan diambil, termasuk pengurangan belanja modal dan pembatalan rencana pembangunan pabrik baru.

Baca Juga:Samsung Galaxy A06, Fitur Terdepan dan Penawaran Menarik di Indonesia!4 Cara Menolak Otomatis Panggilan Tidak Dikenal di Android dan iPhone

Selain itu, Intel juga mulai mempertimbangkan opsi merger dan akuisisi, seperti yang dilaporkan oleh RealitaKita mengutip Techspot pada Rabu (4/9/2024).

Krisis ini muncul setelah laporan keuangan Intel yang dianggap memalukan, menyebabkan saham Intel anjlok ke titik terendah sejak 2013. Meskipun sahamnya sempat naik 6,5% sejak awal tahun, penurunan langsung mencapai 60% setelah laporan keuangan dirilis.

Ini tentunya merupakan kabar buruk bagi para pemegang saham, mengingat Philadelphia Semiconductor Index, yang merupakan standar industri, malah mengalami kenaikan 20% selama periode yang sama.

Intel melaporkan kerugian bersih sebesar USD 1,61 miliar pada kuartal terakhir. Para analis memprediksi penurunan akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Asymmetric Advisors Market Strategist Amir Anvarzadeh bahkan menyebut bahwa model bisnis Intel kini mengalami kerusakan.

“Siapkan diri untuk pemotongan belanja modal besar-besaran dalam 12 bulan ke depan. Model bisnis Intel pada dasarnya sudah rusak. Mereka menghadapi masalah di berbagai aspek,” ujar Anvarzadeh.

Perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini diperkirakan akan merumuskan rencana untuk mengatasi krisis dalam beberapa minggu ke depan dan akan mempresentasikannya kepada dewan direksi sebelum akhir September.

0 Komentar