RealitaKita – Struktur organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami perubahan signifikan dalam kurun waktu kurang dari dua bulan terakhir, dengan adanya pengunduran diri dua pejabat tinggi Eselon I serta penambahan posisi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Pada pertengahan Juni 2024, beberapa layanan publik tiba-tiba mengalami gangguan akibat serangan ransomware Brain Cipher yang menargetkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. PDNS ini berfungsi sebagai tempat sementara untuk data-data pemerintah sebelum dipindahkan ke Pusat Data Nasional (PDN) yang sedang dalam proses pembangunan.
Akibat insiden tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya yang telah diemban sejak 2016. Semuel menyatakan bahwa pengunduran dirinya merupakan bentuk tanggung jawab moral atas serangan siber tersebut.
Baca Juga:Kontroversi Terkait Promosi #TeamPixel oleh GoogleAsus Siap Tingkatkan Produksi Lokal Jika TKDN Laptop Naik Menjadi 65%
“Dengan ini saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli kemarin saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan, dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo,” ungkap Semuel dalam pernyataan pers di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/7).
Kurang dari satu bulan kemudian, Menkominfo Budi Arie Setiadi melantik Hokky Situngkir sebagai pengganti Semuel. Penunjukan Hokky sebagai Dirjen Aptika Kominfo diresmikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 83/TPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditetapkan pada 16 Juli 2024.
Pada pertengahan Agustus 2024, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong, juga mengumumkan pengunduran dirinya. Usman menyatakan bahwa penyegaran organisasi menjadi alasan di balik keputusannya untuk mundur dari jabatan tersebut.
Usman menegaskan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri tidak dipengaruhi oleh tekanan dari pihak luar. “Saya sudah tiga tahun menjabat, sudah waktunya untuk penyegaran bagi diri saya maupun organisasi. Meskipun belum cukup lama mengabdi, saya tetap bisa berkontribusi dari luar pemerintahan,” jelas Usman.
Proses penggantian Dirjen IKP Kominfo berjalan cepat. Kurang dari satu minggu setelah pengunduran diri Usman, Menkominfo Budi Arie Setiadi melantik Prabu Revolusi sebagai penggantinya. Pelantikan dilakukan di Gedung Kementerian Kominfo pada Senin (19/8).