12 Aplikasi Android Berbahaya Bisa Mengintai WhatsApp, Disarankan Untuk Menghapusnya Secara Cepat!

Aplikasi Android Berbahaya Bisa Mengintai WhatsApp/foto via Freepik/studiogstock
Aplikasi Android Berbahaya Bisa Mengintai WhatsApp/foto via Freepik/studiogstock
0 Komentar

ESET menganjurkan pengguna Android untuk tidak mengunduh atau menginstal aplikasi obrolan yang tidak dikenal yang direkomendasikan oleh pihak yang tidak dikenal.

Hal ini merupakan taktik umum yang sering digunakan oleh penjahat siber untuk mengambil alih perangkat.

Selain itu, pengguna Android disarankan untuk mengaktifkan fitur Google Play Protect yang dapat memberikan peringatan jika ada aplikasi yang menunjukkan perilaku berbahaya, termasuk aplikasi yang diunduh dari toko aplikasi selain Play Store.

Baca Juga:Vivo V30 Resmi Meluncur Membawakan Snapdragon 7 Gen 3 dan Kamera Ultra-Wide 50MP, Sambangi Indonesia!Ini Dia! Rencana Apple untuk Perangkat Lipat Pertamanya: Bukan iPhone, Tapi…

Secara keseluruhan, temuan dari para peneliti keamanan siber menunjukkan adanya ancaman serius dari aplikasi Android berbahaya yang mengandung trojan VajraSpy.

Dari total 12 aplikasi Android berbahaya yang terinfeksi, enam di antaranya berhasil ditemukan dan dihapus dari Google Play Store, sedangkan sisanya beredar melalui toko aplikasi pihak ketiga.

Modus operandi para penjahat siber yang memanfaatkan aplikasi tersebut cenderung mengarah pada praktik romance scam, dengan India dan Pakistan sebagai korban utama.

Trojan VajraSpy sendiri menimbulkan ancaman serius karena kemampuannya untuk mencuri data pribadi pengguna, termasuk obrolan dari aplikasi populer seperti WhatsApp, serta kemampuan untuk merekam panggilan telepon dan mengaktifkan kamera pada perangkat yang terinfeksi.

Implikasinya bagi pengguna Android adalah pentingnya untuk memperhatikan sumber aplikasi yang diunduh dan untuk tidak menginstal aplikasi dari pihak yang tidak dikenal.

Aktivasi fitur Google Play Protect juga dianggap sebagai langkah yang efektif untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap ancaman malware semacam ini.

Dengan demikian, kesadaran akan risiko yang terkait dengan keamanan digital menjadi penting dalam upaya melindungi data pribadi dan mengurangi potensi kerugian akibat serangan siber.

(hil/hil)

0 Komentar