Realita Kita – Menggunakan Paylater telah menjadi opsi pembayaran umum di kalangan masyarakat, memungkinkan pembelian barang terlebih dahulu dan pembayaran dilakukan kemudian. Kemudahan akses ke Paylater semakin terlihat, terutama dengan ketersediaannya di platform e-commerce.
Bijak Pakai Paylater
Sayangnya, banyak yang belum menyadari risiko tersembunyi dalam sistem pembayaran ini. Ternyata, penggunaan Paylater termasuk dalam catatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, demikian diungkapkan oleh Friderica Widyasari Dewi, Ketua Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan OJK.
Catatan SLIK OJK ini dapat memengaruhi persetujuan pembiayaan jika seseorang ingin mengajukan usaha.
Baca Juga:Tips Pilih Investasi yang Tepat Untuk Ibu Rumah Tangga, Yuk di Intip Agar Gak Salah Pilih!8 Tips Mengatur Keuangan Bulanan untuk Pasangan yang Baru Menikah
Friderica menyoroti bahwa kartu kredit dan Paylater akan tercatat dalam SLIK OJK, yang dapat menjadi ancaman serius saat mengajukan pembiayaan usaha, terutama bagi UMKM.
“Credit card, paylater itu nama Ibu akan masuk di catatan SLIK. Itu sangat bahaya karena mau bisnis UMKM tadi mengajukan pembiayaan, akan dicek sama bank-nya ternyata catatan utang-nya buruk sekali,” ungkap Friderica dalam sebuah acara mengenai literasi keuangan di Bogor.
Selain itu, riwayat transaksi dengan Pay later atau kartu kredit juga berdampak pada kemampuan seseorang untuk mendapatkan kredit rumah.
Data OJK menunjukkan bahwa pengguna Paylater sebagian besar adalah generasi muda berusia 19-25 tahun.
Friderica menekankan pentingnya para ibu mengawasi keuangan anak-anak mereka. Dia mengingatkan agar tidak sampai anak-anak tidak dapat membeli rumah karena catatan SLIK yang buruk.
“Sekarang pengguna paylater generasi muda usia 19-25 tahun. Paling seram, ini ada datanya, cicilannya 90% dari penghasilan untuk bayar cicilan pay later. Anak muda ini yang harus bisa beli rumah, jadi ga bisa karena udah ada catatan SLIK-nya macet. Bukan menakuti, tapi sudah terjadi,” jelasnya.
Dengan itu, Friderica mendesak para ibu untuk berhati-hati dan bertanggung jawab lebih dalam mengelola keuangan, terutama karena semua data sudah terintegrasi dan masuk ke dalam catatan SLIK OJK. “Karena nanti kalau sudah terkena masalah keuangan, kerjanya ga fokus, dan banyak rentetannya. Ibu-ibu harus paham baru kemudian ke putra-putrinya,” tambahnya.
Baca Juga:Polytron Merilis Monitor Gaming Warrior PMD 27IQ9931, Resolusi Tinggi Dengan Desain yang Futuristik dan Harganya Terjangkau Cuma Rp 3 Jutaan!Galaxy S Ultra Mini, Inovasi Samsung Hadir untuk Tantang iPhone 15 Pro!
Kesimpulannya, penggunaan Pay later memberikan kenyamanan dalam berbelanja, namun perlu diimbangi dengan kehati-hatian.