Meta Terancam Denda Rp 80 Triliun Gara-Gara Fitur Instagram Bikin KecanduanĀ 

Instagram didenda
Meta didenda Rp 80 T akibat fitur Instagram bikin kecanduan.
0 Komentar

Gugatan tersebut mengklaim bahwa Meta tidak melakukan banyak hal untuk memverifikasi usianya, meskipun ada peraturan Instagram yang melarang pengguna di bawah usia 13 tahun. Akibatnya, AA menjadi tidak dapat menyimpan ponselnya dan terus-menerus memeriksa Instagram saat mengerjakan pekerjaan rumahnya, hingga menyebabkan ia begadang dan terburu-buru mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Gugatan tersebut juga menyatakan bahwa AA sering mengalami kecemasan ketika tidak memeriksa notifikasi dan telah mengembangkan keyakinan bahwa teman-temannya selalu mengabaikannya ketika mereka tidak menyukai atau berinteraksi dengan postingannya.

Keluhan tersebut mengacu pada dokumen internal yang menunjukkan bahwa Meta menjadikan perekrutan lebih banyak remaja sebagai salah satu prioritas utama, berusaha untuk mengimbangi penurunan popularitas aplikasi terkenal mereka, Facebook, dan penuaan bertahap dari basis pengguna awalnya.

Baca Juga:Asus Tak Cuma Buat Laptop, Tapi Juga Berencana Produksi Lebih Banyak Perangkat di IndonesiaChina Pamer Drone Burung yang Bisa Mengepakkan Sayap

Untuk mencapai tujuan tersebut, pengaduan menuduh bahwa Meta secara konsisten mengabaikan laporan internal dan eksternal yang menunjukkan efek negatif aplikasi mereka pada pengguna muda, termasuk dorongan untuk terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Di antara fitur-fitur yang dikritik adalah umpan berita Instagram yang diurutkan secara algoritmik dan bergulir tanpa batas, yang berfungsi seperti mesin slot dengan menggoda pengguna untuk terus menyegarkannya dengan harapan mendapatkan hadiah yang tidak terduga.

Selain itu, investigasi dari pihak luar dan internal menemukan bukti bahwa sistem rekomendasi otomatis Instagram memperkuat dorongan negatif pengguna, seperti dengan menangkap minat mereka terhadap konten terkait gangguan makan dan mendorong tayangan konten serupa secara berlebihan.

Penelitian internal juga menemukan bahwa sistem otomatis ini tampaknya lebih menyukai apa yang disebut sebagai konten perbandingan penampilan negatif atau NAC, yang membuat pengguna merasa cemburu atau merasa tidak enak dengan diri mereka sendiri, dan bahwa konten ini merusak kesejahteraan remaja.

Studi dan laporan internal lainnya mengungkapkan kekhawatiran mengenai frekuensi notifikasi, dampak psikologis dari menampilkan jumlah suka pada setiap postingan, serta filter AI yang membuat pengguna tampak seolah-olah telah menjalani prosedur operasi plastik.

Di sisi lain, Meta menyadari bahwa sekitar 4 juta anak di bawah usia 13 tahun di AS menggunakan layanannya dengan melanggar aturan, dan bahwa sistem verifikasi usianya hanya memberikan sedikit penghalang bagi pengguna di bawah umur.

0 Komentar