Kecepatan Internet RI Melesat, Tapi Masih Tertinggal di Asia Tenggara

Kecepatan Internet RI Melesat, Tapi Masih Tertinggal di Asia Tenggara
Kecepatan Internet RI Melesat, Tapi Masih Tertinggal di Asia Tenggara. (ilustrasi Freepik)
0 Komentar

RealitaKita – Kecepatan internet di Indonesia selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan signifikan. Namun demikian, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi.

“Selama 10 tahun kepemimpinan Pak Jokowi, kecepatan internet kita meningkat 10 kali lipat. Pada tahun 2015 kecepatan rata-rata sebesar 2,5 Mbps, sekarang telah mencapai 25 Mbps,” ungkap Budi dalam keterangannya kepada media di ICE BSD Tangerang, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga:Pre-order iPhone 16 Series Anjlok 13%, Model Pro TerpurukBiaya Penggantian Baterai iPhone 16 Pro Kini Makin Mahal

Meski telah terjadi peningkatan signifikan, kecepatan internet Indonesia masih belum mampu menyaingi negara-negara di Asia Tenggara. Budi Arie menekankan bahwa upaya peningkatan kualitas layanan internet, termasuk cakupan dan kecepatannya, perlu terus dilakukan demi memperkuat infrastruktur digital.

“Kecepatan internet memang meningkat, tetapi kita masih tertinggal dari beberapa negara lain. Karena itu, kualitas, cakupan, dan kecepatan infrastruktur digital harus terus ditingkatkan,” lanjut Budi.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kelanjutan proses transformasi digital di Indonesia. “Proses transformasi digital harus terus berjalan dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Direktur Utama Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, menyampaikan bahwa selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, penetrasi internet di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, mencapai 79,50%.

Dalam kurun waktu satu dekade, Kominfo telah berfokus pada tiga strategi utama, yaitu pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang mencakup kualitas, cakupan, dan keamanan siber; menyiapkan talenta digital; serta memperbaiki tata kelola regulasi. Fadhilah menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis ini bertujuan untuk memastikan akses teknologi informasi dan komunikasi dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah terpencil.

“Pada tahun 2015, terdapat 122 kabupaten yang tergolong tertinggal dari total 514 kabupaten di Indonesia. Namun, pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, jumlah tersebut berkurang menjadi 62 kabupaten,” ungkap Fadhilah berdasarkan siaran persnya.

Selain itu, peningkatan penetrasi internet juga menunjukkan hasil yang signifikan. Menurut Fadhilah, kemajuan ini menjadi bukti kesuksesan dalam memperluas akses internet dan infrastruktur digital di seluruh Indonesia.

Baca Juga:Lebih Seru dengan 8 Tips Optimalkan Smart Lamp untuk GamingFitur Baru iOS 18 Ini Bikin Pencuri Mikir Ulang Buat Curi iPhone

“Penetrasi internet naik dari 34,9% menjadi 79,50%, mencakup sekitar 221 juta penduduk Indonesia,” tambahnya.

0 Komentar