Realita Kita – Telkomsel telah menyatakan kesiapannya terhadap pembahasan regulasi yang mengenai pembatasan layanan fixed broadband minimal 100 Mbps yang diusulkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
IndiHome, layanan fixed broadband yang dimiliki oleh Telkomsel, baru-baru ini diintegrasikan oleh Telkom sebagai bagian dari strategi fokus masing-masing perusahaan pada tahun lalu.
Saki Hamsat Bramono, VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, menyatakan bahwa infrastruktur mereka sudah siap dan mereka hanya menunggu rincian regulasi yang akan diterapkan.
Baca Juga:Publisher Game, Pembahasan Rencana Aturan Berbadan Hukum Belum FinalViral! Gambar Porno AI Taylor Swift Gemparkan Media Sosial, Gedung Putih Serukan Tindakan Tegas!
Bramono juga menyoroti ketersediaan paket internet fixed broadband IndiHome dengan kecepatan 100 Mbps, yang dianggap sebagai keuntungan jika regulasi tersebut diberlakukan.
Meskipun Telkomsel telah memastikan kesiapannya dalam hal infrastruktur, pembatasan layanan fixed broadband minimal 100 Mbps berpotensi memengaruhi tarif layanan. Telkomsel mengajukan pertanyaan terkait insentif yang mungkin diberikan pemerintah sebagai dukungan terhadap kebijakan tersebut.
“Kita menunggu arahan dari pemerintah terkait insentif dan faktor lainnya. Meskipun infrastruktur kami sudah siap, pertanyaannya sekarang mengenai biaya yang akan dikenakan kepada pelanggan,” ujar Bramono.
Wacana kebijakan ini berasal dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, yang mengarahkan penyedia layanan fixed broadband untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara tetangga.
Budi mengacu pada data laporan Ookla yang menunjukkan bahwa peringkat kecepatan internet Indonesia masih jauh tertinggal, terutama dalam kawasan Asia Tenggara.
Kategori internet mobile Indonesia mencapai rata-rata 24,96 Mbps, naik tiga peringkat menjadi posisi ke-97 dari 146 negara di seluruh dunia.
Meskipun demikian, Indonesia masih perlu meningkatkan kecepatan internetnya untuk dapat bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga:Riset INDEF, Shopee Pilihan Utama 50% UMKM dalam Berjualan OnlineApple Maps Error, Restoran Merugi Ratusan Juta Rupiah!
Begitu pula dengan kategori fixed broadband, Indonesia memperlihatkan superioritas terhadap Myanmar dan Timor Leste, namun masih tertinggal dari negara-negara lain. Posisi Indonesia pada Desember 2023 turun dua peringkat, menempati peringkat ke-126 dari 178 negara di seluruh dunia.