REALITAKITA – Ingin mempunyai Aset yang menghasilkan Passive Income dan belum mengetahui apasaja itu? jangan hawatir kami disii akan memberikan rekomendasi mengenai Aset yang menghasilkan Passive Income.
Baiklah RK lovers, jadi terdapat beberapa Aset yang menghasilkan Passive Income yang perlu kamu ketahui.
Oleh karena itu, untuk megetahui apasaja Aset yang menghasilkan Passive Income tersebut mari simak ulasannya yang sudah Realitaita.com terapkan di bawah ini.
Baca Juga:5 Cara Menautkan Link Shopee ke Akun TikTok Tanpa TikTok Shop dengan EfektifPenawaran Spesial iPhone 13 Pro Desember 2023, Potongan Harga 12 Juta! Cek Spesifikasi & Varian Harga Di Sini
Dalam rangka memperoleh penghasilan pasif yang memadai, diperlukan modal sebagai persyaratan dasar.
Namun, tak selalu diperlukan terlibat dalam aset dengan risiko tinggi; sejumlah aset yang mudah untuk dikendalikan bisa menjadi awal yang baik. Berikut adalah sepuluh jenis aset yang menghasilkan Passive Income.
Aset Yang Menghasilkan Passive Income
1 Reksa Dana Pasar Uang dan Indeks
Salah satu aset yang menghasilkan Passive Income adalah Reksa dana pasar uang dan Indeks.
Investasi dalam reksa dana pasar uang dan indeks merupakan opsi yang mudah diakses, terutama bagi pemula. Aset ini memiliki risiko rendah namun memberikan keuntungan yang lebih baik daripada deposito.
Pembelian aset ini juga tidak memerlukan biaya transaksi yang besar. Reksa dana indeks, khususnya, tidak memerlukan keahlian khusus karena mengikuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal ini memungkinkan kamu untuk tetap menjalankan kegiatan lain sambil memperoleh penghasilan pasif.
2 Obligasi Ritel Indonesia atau Sukuk Ritel
Dasn untuk Aset yang menghasilkan Passive Income selanjutya Obligasi ritel Indonesia atau sukuk ritel.
Baca Juga:QRIS Tuntas, Evolusi Transaksi Keuangan dengan Dompet Digital 2023, Apakah Mudah Dalam Transaksi?iPhone 14 Pro Max, Peningkatan Spesifikasi dan Penurunan Harga Desember 2023
Obligasi ritel Indonesia atau sukuk ritel merupakan aset lain yang dapat menghasilkan penghasilan pasif. Jangka waktu investasinya bervariasi antara dua hingga lima tahun.
Imbal hasil dari obligasi ritel Indonesia dan sukuk ritel cenderung lebih tinggi daripada deposito, dengan risiko yang rendah dan proses investasi yang mudah serta likuid.
Saat ini, pemerintah membuka penawaran untuk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Tabungan (ST) hingga tanggal 7 Juni mendatang.
Aset ini cocok bagi mereka yang berharap mendapatkan penghasilan pasif dalam jangka menengah. Investor akan menerima pendapatan secara bulanan dengan jumlah yang telah ditentukan.