SUBANG-Anggota Komisi IV DPRD Subang, Zaenal Mutaqqin menilai, polemik antara guru dan siswa yang tengah viral saat ini harus disikapi dengan kepala dingin dan semangat memperbaiki, bukan memperuncing.
Menurut Zaenal, pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang menekankan pentingnya adab, sopan santun, dan penghormatan kepada guru.
“Dalam Islam, pendidikan anak bukan hanya soal kecerdasan, tapi juga soal pembentukan akhlak dan karakter. Guru memiliki peran besar dalam hal itu, dan orang tua harus menjadi mitra dalam mendidik anak, bukan lawan,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga:Albert Desak Seleksi JPT Pratama Berjalan Objektif dan TransparanMenkop Siapkan Embrio Hub Kopdes Merah Putih Sebagai Pusat Konsolidasi dan Interkoneksi
Zaenal menegaskan, pihaknya tidak membenarkan adanya tindakan kekerasan dalam proses pendidikan, baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Namun, ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak serta-merta menyalahkan pihak sekolah tanpa mendalami persoalan secara utuh.
“Kami tidak membenarkan kekerasan dalam bentuk apa pun, tapi di sisi lain, anak juga harus diberi pemahaman tentang etika dan tanggung jawab di sekolah. Jangan sedikit-sedikit guru disalahkan, karena mendidik itu bukan hal mudah,” ungkapnya.
Politisi PKB ini menambahkan, penyelesaian konflik semacam ini seharusnya ditempuh melalui dialog dan musyawarah. Dengan begitu, hubungan antara guru, orang tua, dan siswa tetap harmonis serta tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
“Yang terpenting adalah membangun komunikasi yang sehat. Guru mendidik dengan kasih sayang, orang tua mendukung dengan kepercayaan. Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan beradab,” pungkasnya. (cdp)
