RealitaKita – Apple baru saja meluncurkan produk terbarunya, iPhone 16 Series, yang langsung menarik perhatian para penggemar setia. Produk ini diperkenalkan dalam acara bertajuk “It’s Glowing Time”, di mana CEO Apple, Tim Cook, menjanjikan inovasi terbaru yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi. Harapan tinggi terhadap janji tersebut pun membuat antusiasme konsumen meningkat pesat, terutama saat pre-order dibuka.
iPhone 16, yang dilengkapi dengan chipset tercanggih serta teknologi kecerdasan buatan, dipercaya akan memberikan pengalaman terbaik, baik dalam hal berjejaring maupun meningkatkan produktivitas penggunanya. Resmi diumumkan pada Apple Event yang diadakan Selasa dini hari WIB (10/9), iPhone 16 dan iPhone 16 Plus membawa sedikit perubahan tampilan, namun peningkatan performa yang signifikan.
Craig Federighi, Senior Vice President of Software Engineering Apple, menyatakan, “iPhone 16 sudah mendukung Apple Intelligence. Pengguna dapat membuat gambar melalui Playground, mencari berdasarkan deskripsi pada Photos, membuat isi email, meringkas notifikasi, dan tentu saja menggunakan Siri terbaru.”
Baca Juga:iPhone 16 Diklaim Mampu Mainkan Game AAA dengan Lancar, Ini AlasannyaAnak Muda Indonesia Kembangkan Fitur Canggih di Galaxy AI
Namun, seperti pada peluncuran produk Apple sebelumnya, euforia dalam berburu iPhone terbaru sering kali diiringi dengan kendala teknis.
Masih segar dalam ingatan kendala yang terjadi saat pre-order iPhone 15 tahun lalu, di mana Apple Store sempat mengalami gangguan ketika pre-order online baru dibuka. Selain itu, platform e-commerce resmi Apple di Indonesia juga mengalami masalah, seperti akses yang sulit, stok yang cepat habis, serta kendala dalam pembayaran.
Beberapa konsumen yang melakukan pre-order di iBox dan Digimap mengeluhkan kesulitan saat melakukan pemesanan online karena platform mengalami error. Sementara itu, pelanggan yang menggunakan Blibli.com dan Hellostore.id umumnya memberikan ulasan yang lebih positif terkait kelancaran transaksi dan pengiriman.
Perbedaan pengalaman ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kapasitas server yang berbeda. Platform dengan server yang lebih besar dan infrastruktur yang lebih baik tentunya lebih siap menghadapi lonjakan lalu lintas saat periode pemesanan dibuka.
Selain itu, strategi inventori dari setiap platform juga berperan penting dalam menentukan kelancaran proses transaksi. Beberapa platform memilih untuk membatasi jumlah unit yang tersedia demi menciptakan kesan eksklusif, sedangkan yang lainnya lebih mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menyediakan stok yang cukup.