RealitaKita – Tidak hanya fokus pada pasar Indonesia, Telkom berencana untuk memperluas bisnis data center-nya ke kawasan Asia Tenggara. Negara mana saja yang akan menjadi target ekspansi Telkom?
Telkom telah menetapkan target untuk membangun data center dengan total kapasitas hingga 500 megawatt (MW) pada tahun 2030. Keberadaan data center ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat seiring dengan kebutuhan data yang semakin besar.
Saat ini, Telkom sudah memiliki data center di Singapura. Namun, seiring dengan meningkatnya potensi dan permintaan data center di kawasan tersebut, Telkom berencana untuk lebih agresif dalam mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga:Pengguna AMD Ryzen Disarankan Segera Pasang Update Windows 11 IniTelkom Targetkan Kapasitas Data Center 500 MW pada 2030, Didorong oleh Revolusi AI
“Telkom memang memiliki rencana ekspansi data center, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di wilayah regional,” ungkap Honesti Basyir, Direktur Group Business Development Telkom, saat acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024 di Nusa Dua, Bali.
Honesti menambahkan bahwa sebelum masuk ke pasar data center di negara-negara tetangga, Telkom akan terlebih dahulu menganalisis potensi bisnis di negara tersebut.
“Jika kita melihat pertumbuhan data center dari sisi kapasitas, selain Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina juga menunjukkan pertumbuhan kapasitas yang cukup besar,” ujarnya.
“Kami melihat peluang tersebut dan mungkin akan melakukan beberapa kerja sama dengan pemain lokal maupun investor untuk menangkap peluang tersebut,” lanjut Honesti.
Sebagai informasi tambahan, Telkom melalui anak perusahaannya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), yang bergerak di bidang pengelolaan pusat data, saat ini sedang membangun beberapa data center di berbagai lokasi di Indonesia.
Data center yang berada di Cikarang, Jawa Barat, dan Batam, Kepulauan Riau, merupakan tipe hyperscale yang memiliki kemampuan untuk menampung beban komputasi yang besar. Kapasitas data center di Cikarang mencapai total 21 MW, sementara di Batam mencapai 50 MW.
“Saat ini, untuk Indonesia, kami sedang dalam proses melengkapi kampus hyperscale pertama di Cikarang. Kami berharap dapat menambah sekitar 18 MW kapasitas pada tahun ini,” kata Honesti.
Baca Juga:Mengenal IDCHAIN, Teknologi Blockchain untuk Perlindungan Data PribadiNimo Umumkan Kolaborasi dengan Tencent di Gamescom 2024, Apa yang Akan Terjadi?
“Selain itu, di Batam, kami juga sedang membangun hyperscale data center yang diharapkan dapat beroperasi pada semester pertama tahun 2025,” pungkasnya.