Realitakita – Penjualan PS5 mungkin belum mampu mengejar PS4 dalam hal jumlah unit yang terjual. Namun, pendapatan Sony dari PS5 sudah melampaui PS4 dengan signifikan.
Informasi ini muncul dari presentasi laporan bisnis Game & Network Services Sony, yang mengungkap bahwa PS5 telah menghasilkan pendapatan sebesar USD 106 miliar atau sekitar Rp 1.722 triliun sejak dirilis pada November 2020, dalam rentang waktu sekitar 3,5 tahun.
Perlu dicatat, USD 106 miliar tersebut tidak hanya berasal dari penjualan hardware dan software untuk PS5, melainkan dari keseluruhan bisnis game mereka, termasuk penjualan PS4, game lama, langganan, dan pembelian di dalam game.
Baca Juga:Microsoft Copilot Kini Hadir di TelegramTaktik Cerdas Apple Genjot Penjualan iPhone 15 yang Menurun
Sebagai perbandingan, PS4 sepanjang umurnya (sekitar tujuh tahun, dari 2013 sampai 2019) “hanya” bisa meraup USD 107 miliar. Sementara PS5 mendapatkan pendapatan yang hampir sama dalam waktu 3,5 tahun.
Perlu diketahui, hingga saat ini PS5 baru terjual sebanyak 56 juta unit, sementara penjualan PS4 sudah mencapai 117 juta unit.
Apa rahasianya? Sony tampaknya berhasil “memaksa” para pengguna PS5 untuk mengeluarkan lebih banyak uang di ekosistem ini. Jadi, kombinasi harga PS5 yang memang lebih tinggi dari PS4, serta banyaknya DLC tambahan yang bisa dibeli, transaksi penjualan di dalam game, biaya sewa layanan, dan berbagai aksesori, turut berkontribusi pada sumber pendapatan PS5.
Jika dirata-rata, setiap pengguna PS5 menghabiskan USD 731 di dalam ekosistem PlayStation. Sementara pengguna PS4, dalam rentang waktu yang sama, hanya menghabiskan USD 580. Pendapatan dari penjualan DLC dan transaksi di dalam game PS5 meningkat 176% dibandingkan dengan di PS4.
Satu-satunya penurunan dari era PS5 dibanding PS4 adalah penjualan game, yang turun 12%. Mungkin penyebabnya adalah kurangnya judul game andalan untuk PS5 dan kelangkaan stok saat pertama dirilis, demikian dikutip Realitakita.com dari Techspot.
Meski demikian, laporan keuangan Sony untuk Q4 tahun fiskalnya mengungkapkan bahwa jumlah penjualan PS5 tidak bisa memenuhi target. Bahkan, Sony sampai harus melakukan PHK di divisi gamenya, yang berdampak pada sekitar 8% dari total pekerja mereka atau sekitar 900 orang.
Ke depannya, Sony diperkirakan akan merilis model PS5 baru, yaitu PS5 Pro dengan konfigurasi hardware yang lebih kencang, dan konsol baru ini berpotensi menjadi sumber pendapatan baru untuk Sony.