Realita Kita – Qualcomm terus mengikuti jejak kesuksesan Apple dalam beralih ke chip Arm untuk laptop buatannya. Kali ini, mereka memperkenalkan Snapdragon X Elite, yang muncul 15 tahun setelah upaya awal mereka membawa Arm ke dalam ranah Windows.
Hingga saat ini, platform ini menawarkan potensi yang menarik, terutama dengan klaim terbaru Qualcomm bahwa sebagian besar game Windows dapat berjalan di laptop berbasis Snapdragon tanpa memerlukan proses porting yang rumit oleh pengembangnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Qualcomm dalam sesi di Game Developers Conference 2024 berjudul ‘Windows on Snapdragon, a Platform Ready for your PC Games’. Dalam sesi tersebut, Insinyur Qualcomm, Issam Khalil, mengungkapkan bahwa sejumlah game Windows telah diuji coba pada laptop yang belum diumumkan menggunakan emulator x86/64, dan menurutnya, game-game tersebut beroperasi hampir mendekati kecepatan penuh.
Baca Juga:Polytron Rilis Speaker Portabel Terbaru, Pasang Suara Premium di Mana Saja!Patuhi Uni Eropa, Meta Menawarkan Diskon Berlangganan Facebook dan Instagram
Menurut informasi yang kami terima, Snapdragon X Elite akan dirilis mulai musim panas ini, dengan beberapa laptop berbasis Snapdragon seperti Surface Pro 10 dan Surface Laptop 6 yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan Mei 2024 mendatang.
Emulator semacam ini adalah salah satu faktor yang memperlancar transisi dari arsitektur x86 ke Arm di macOS pada tahun 2020, di mana Rosetta 2 mampu ‘menerjemahkan’ aplikasi x86 ke Arm tanpa mengalami penurunan performa yang signifikan.
Meskipun Windows telah mendukung emulasi x64 sejak lama, Qualcomm tampaknya tidak terlalu bergantung pada fitur tersebut. Mereka menawarkan tiga opsi bagi pengembang aplikasi yang ingin aplikasi mereka berjalan di Windows on Snapdragon.
Pengembang dapat mem-porting aplikasi mereka ke ARM64 secara native untuk mendapatkan performa dan efisiensi daya CPU yang optimal. Alternatifnya, mereka dapat membuat aplikasi hybrid ARM64EC, di mana berbagai pustaka Windows dan driver Qualcomm dapat beroperasi secara native, meskipun aplikasi tersebut berjalan dalam mode emulasi.
Pilihan ketiga adalah membiarkan aplikasi tetap berjalan menggunakan emulator x64 tanpa perlu melakukan perubahan signifikan pada kode atau aset game. Khalil menjamin bahwa kebanyakan game dapat berjalan pada kecepatan penuh tanpa perlu penyesuaian yang rumit, terutama karena sebagian besar batasan performa terletak pada GPU, bukan CPU.