Realita Kita – Laporan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa biaya berlangganan internet rumah yang paling diminati oleh masyarakat adalah sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan.
Menurut APJII, pertumbuhan pelanggan internet tetap meningkat dari 25,7% pada tahun 2023 menjadi 27,4% di awal tahun 2024.
Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, menyatakan bahwa biaya berlangganan internet di rumah sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan diminati oleh 66,3% dari total pengguna internet pada tahun 2023. Pilihan ini masih mendominasi pada tahun 2024 dengan mencapai 67,40%.
Baca Juga:Microsoft Tanggapi Kontroversi Deepfake Taylor Swift dengan Komitmen Lawan Penggunaan AI PornoAxioo Hype Laptop Terjangkau untuk Generasi Muda, Mulai dari Rp 2 Jutaan!
“Menurut saya, angka ini tetap terjangkau bagi masyarakat, mungkin jika kita menghitung rata-rata atau di tengah-tengahnya sekitar Rp 200 ribuan untuk setiap paket layanan di rumah,” ujar Arif di Kantor APJII di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Pilihan paket internet fixed broadband kedua terbanyak, yang banyak diminati, berkisar antara Rp 300 ribu dan Rp 500 ribu dengan persentase 22,50%. Sementara itu, paket internet kurang dari Rp 100 ribu menduduki posisi ketiga dengan 7,8%. Biaya berlangganan lebih dari Rp 500 ribu masing-masing 1%, dan sisanya memilih tidak tahu.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi merencanakan untuk melarang penjualan paket internet fixed broadband minimal 100 Mbps. Jika kebijakan ini diterapkan, maka kemungkinan biaya berlangganan internet rumah akan mengalami kenaikan.
Wacana aturan ini dianggap sebagai langkah untuk meningkatkan kecepatan internet Indonesia yang dinilai masih kurang cepat dan kalah bersaing dengan negara-negara tetangga.
Selain membahas biaya berlangganan internet rumah, APJII juga menemukan bahwa biaya berlangganan mobile internet paling diminati oleh pengguna seluler Indonesia adalah sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Terkait akses internet, masyarakat cenderung mengandalkan mobile data, diikuti oleh WiFi rumah, WiFi kantor/sekolah/kampus, WiFi ruang publik, dan sebagian kecil menyatakan tidak tahu.
Sebelumnya, APJII melaporkan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2023.
Baca Juga:One Punch Man World, Antisipasi Perilisan dan Respon KomunitasSamsung Galaxy Fit 3 Muncul Sebagai Rival Potensial bagi Huawei Band 8
Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai angka 79,5%. Terjadi peningkatan sebesar 1,4% dibandingkan periode sebelumnya.