Realita Kita – Pembongkaran unit laptop Qingyun oleh TechInsights memverifikasi penggunaan teknologi TSMC 5nm pada prosesor Huawei Kirin 9006C, yang sebelumnya diterapkan pada tahun 2020.
Huawei baru-baru ini memperkenalkan laptop bernama Qingyun L450 di pasar Tiongkok, mengusung chip HiSilicon 9006C yang memanfaatkan teknologi manufaktur 5nm.
Munculnya rumor tentang SMIC, perusahaan chip Tiongkok, yang konon telah mencapai terobosan dalam teknologi manufaktur chip 5nm untuk prosesor Huawei Kirin 9006C, kini dipertanyakan setelah tinjauan rinci oleh TechInsights.
Baca Juga:MESA 24.0, Meningkatkan Performa GPU AMD Hingga 200%Apple Vision Pro Resmi Dijual, Pengalaman Virtual Reality Terdepan dengan Harga Rp 54 Juta!
Kirin 9006C Bukan Memakai SMIC
Berdasarkan laporan Gizmochina (7/1), ternyata chip tersebut bukanlah hasil produksi SMIC di Tiongkok, melainkan diproduksi oleh TSMC di Taiwan.
Informasi ini memiliki signifikansi karena Tiongkok sedang berupaya keras mencapai kemandirian dalam produksi semikonduktor, terutama setelah sanksi AS yang membatasi penggunaan chip 5nm TSMC oleh Huawei pada tahun 2020.
Meskipun Kirin 9006C awalnya dianggap sebagai kemajuan dalam teknologi 5nm, pembongkaran laptop Qingyun oleh TechInsights memastikan bahwa chipset tersebut sebenarnya masih menggunakan teknologi 5nm TSMC yang sudah ada sejak tahun 2020.
Hal ini menunjukkan kemungkinan penggunaan stok lama TSMC oleh Huawei dengan menyematkan nama baru pada chipsetnya.
Penurunan saham SMIC setelah pembongkaran mencerminkan tantangan dan kemunduran dalam upaya mereka untuk memajukan teknologi 5nm.
Meskipun dilaporkan bahwa SMIC sedang bekerja pada teknologi 5nm-nya sendiri, penggunaan teknologi yang lebih lama yang kurang efisien dan lebih mahal menjadi hambatan.
Meski telah berhasil memproduksi chip 7nm dengan Kirin 9000S, pemahaman tentang teknologi 5nm tetap menjadi tantangan.
Baca Juga:25 Game Gratis di Steam, Gak Perlu PC Spek Gahar!Netflix Tengah Mencari Cara Untung di Industri Game
Hambatan utama bagi ambisi chip Tiongkok terletak pada kesulitan dalam memperoleh peralatan litografi EUV generasi berikutnya, yang sangat penting untuk pembuatan chip canggih.
AS telah memblokir penjualan mesin EUV oleh perusahaan Belanda, ASML, ke Tiongkok, yang secara signifikan menghambat kemajuan industri semikonduktor Tiongkok.
Berita ini dapat memberikan kelegaan bagi AS dan mungkin memicu pembatasan lebih lanjut terhadap industri chip Tiongkok. Selain itu, ini menyoroti kompleksitas hubungan dan tantangan yang dihadapi Tiongkok dalam upaya mencapai kemandirian teknologi.