Skandal Deepfake Taylor Swift, Desakan Politisi Amerika untuk Aturan Baru

Taylor Swift Terkena Skandal Deepfake yang Menjadikannya Hilang dari Pencarian X dan Meta. Sumber Screenshot Instagram @TaylorSwift
Taylor Swift Terkena Skandal Deepfake yang Menjadikannya Hilang dari Pencarian X dan Meta. Sumber Screenshot Instagram @TaylorSwift
0 Komentar

Realita Kita – Foto-foto mesum Taylor Swift yang dihasilkan melalui rekayasa kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini menjadi viral di media sosial, menciptakan kehebohan.

Sejumlah politisi di Amerika Serikat telah menyuarakan perlunya peraturan baru yang dapat mengkriminalisasi pembuatan deepfake seperti itu.

Gambar-gambar tersebut disebarluaskan melalui berbagai situs media sosial, termasuk X dan Telegram, dan telah dilihat jutaan kali sebelum akhirnya dihapus. Anggota parlemen AS, Joe Morelle, menggambarkan penyebaran gambar-gambar tersebut sebagai sesuatu yang sangat mengerikan.

Baca Juga:7 Rekomendasi HP Samsung RAM 4GB Harga 1 Jutaan, Pilihan Terbaik Tahun 2024!Tekken 8 Resmi Meluncur, Spek PC dan Harga Seru dari Steam hingga PlayStation!

Pihak X menyatakan keterlibatannya dalam menghapus gambar-gambar tersebut dan mengambil tindakan yang sesuai terhadap akun-akun yang terlibat dalam penyebaran konten tersebut.

Mereka menyebutkan, “Kami terus memonitor situasi dengan seksama untuk memastikan tindakan lebih lanjut dapat segera diambil, dan konten itu dihapus,” sebagaimana diungkapkan oleh perwakilan X.

Dilansir Realitakita.com yang mengutip BBC, salah satu foto Taylor Swift dilaporkan telah dilihat sebanyak 47 juta kali sebelum akhirnya dihapus. Saat ini, nama Taylor Swift tidak dapat lagi ditemukan di X, bersama dengan istilah seperti Taylor Swift AI dan Taylor AI.

Teknologi deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video yang memanipulasi wajah atau tubuh seseorang. Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan adanya peningkatan sebesar 550% dalam pembuatan gambar hasil editan sejak tahun 2019, yang dipicu oleh kemunculan AI.

Di Amerika Serikat, hingga saat ini belum ada undang-undang federal yang secara khusus melarang pembuatan atau pembagian gambar deepfake. Di Inggris, pembagian konten pornografi deepfake telah menjadi ilegal sebagai bagian dari Undang-Undang Keamanan Online pada tahun 2023.

Politisi dari Partai Demokrat, Joe Morelle, yang pada tahun sebelumnya mengusulkan Undang-Undang Pencegahan Deepfakes, menyerukan tindakan segera terhadap permasalahan ini.

Ia menyatakan bahwa gambar dan video semacam itu dapat menyebabkan kerugian emosional, finansial, dan reputasi yang tidak dapat diperbaiki, terutama bagi perempuan yang menjadi korban dampak yang tidak proporsional.

Baca Juga:Vivo Bersiap Meluncurkan Smartphone Flagship Terbaru Tahun IniKominfo Rilis Aturan Baru, Publisher Game Wajib Berbadan Hukum di Indonesia

Pendapat ini juga didukung oleh anggota Kongres dari Partai Republik, Tom Kean Jr, yang menegaskan bahwa teknologi AI berkembang lebih cepat daripada batasan yang diperlukan.

0 Komentar