REALITAKITA – Saham Apple dan Nvidia mengalami penguatan, menyebabkan Nasdaq dan S&P 500 membuka perdagangan dengan tren positif pada malam Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia, setelah dua hari sebelumnya mengalami penurunan.
Menurut data Refinitiv, Nasdaq Composite melonjak hampir 1%, mencapai 14.994,52 poin, sementara S&P 500 menguat 20,89 poin atau 0,44% menuju 4760,10.
Meskipun demikian, Dow Jones Industrial Average Index (DJI), yang mencakup 30 emiten, membuka dengan penurunan 74,92 poin atau 0,20%, berada di posisi 37.191,75.
Baca Juga:Apple Rilis AirPods Pro Gen 2 Edisi Tahun Naga, Eksklusivitas Desain dalam Perayaan Tahun Baru ChinaJadwal Ganjil Genap Jakarta 19 Januari 2024, Kunci Keteraturan Lalu Lintas Ibu Kota
Penguatan S&P 500 dan Nasdaq diyakini disebabkan oleh kenaikan saham chip.
Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) mencatat lonjakan 7,7%, diikuti saham chip lainnya seperti Nvidia (NVDA), Microchip Technology (MCHP), Marvell Technology (MRVL), dan Advance Micro Devices (AMD), yang semuanya membukukan kenaikan lebih dari 2%.
Saham-saham dengan kapitalisasi besar juga memberikan kontribusi positif, termasuk saham Apple (AAPL), perusahaan gawai pintar terbesar di dunia, yang membuka perdagangan dengan kenaikan lebih dari 2%.
Penguatan saham AAPL terjadi setelah BofA Global Research meningkatkan peringkat saham menjadi “beli” dari “netral”.
Saham mega cap lainnya, seperti Microsoft (MSFT), Tesla (TSLA), dan Meta Platforms (META), juga membuka perdagangan dengan kenaikan antara 0,1% sampai 0,4%.
Namun, pasar masih dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) AS, yang kemungkinan akan tetap longgar mengingat kondisi ekonomi AS yang masih cukup kuat.
Data penjualan ritel yang meningkat dan inflasi yang naik di akhir tahun lalu, serta pasar tenaga kerja yang tetap ketat, menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan The Fed.
Baca Juga:Mengapa Citilink-Garuda Larang Koper AirWheel di Kabin Pesawat Apa Alasanya?Raw dan Link Spoiler Manga Boruto Two Blue Vortex chapter 6 B.Indonesia, Duel Mitsuki vs Boruto
Meskipun demikian, analis ekonomi menyatakan bahwa perekonomian AS masih kuat, terutama dilihat dari pasar tenaga kerja yang solid.
Pelaku pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret sekitar 60%, menurun dari lebih dari 80% pada bulan sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Perhatian juga tertuju pada komentar Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu potensial penurunan suku bunga.
(hil/hil)