Radiasi HDMI, Celah Baru untuk Mencuri Data Lewat AI

Kabel HDMI
Kabel HDMI kini bisa dipakai buat curi data. (ilustrasi Freepik @Logo_Creator)
0 Komentar

RealitaKita – Peneliti keamanan di Uruguay telah menemukan celah baru yang dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mencuri data pribadi korban. Dalam metode yang ditemukan, peretas menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menangkap radiasi elektromagnetik yang bocor dari kabel high definition multimedia interface (HDMI) yang digunakan oleh korban untuk menghubungkan komputer dengan monitor. Menariknya, proses ini dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan antena khusus.

Radiasi elektromagnetik yang ditangkap kemudian dapat diproses untuk menampilkan gambar dari monitor korban. Gambar tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk pencurian kata sandi korban.

Para peneliti menyebutkan bahwa serangan semacam ini mungkin sudah pernah digunakan sebelumnya. Namun, mereka yakin bahwa pengguna PC rumahan tidak perlu khawatir terhadap ancaman ini, karena serangan ini lebih mungkin terjadi di lingkungan pemerintahan atau antar perusahaan.

Baca Juga:Menyambut Upacara Kemerdekaan di IKN, Telkomsel Hadirkan Sinyal 5GLenovo Melaporkan Lonjakan Pemasukan, Bisnis PC Diprediksi Akan Pulih

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melancarkan modus kejahatan ini. Salah satunya adalah dengan menempatkan antena di luar ruangan untuk menangkap radiasi dari kabel HDMI.

Badan intelijen Amerika Serikat, NSA, dan NATO menyebut serangan semacam ini dengan istilah TEMPEST. Bahkan, NSA pernah mengeluarkan panduan untuk melindungi dari penyadapan radiasi elektromagnetik seperti ini, sebagaimana dikutip dari RealitaKita dari Techspot, Jumat (16/8/2024).

Sebenarnya, praktik penyadapan sinyal video ini telah lama ada. Namun, prosesnya lebih mudah dilakukan pada era video analog. Transmisi video digital, seperti yang terjadi melalui kabel HDMI untuk mentransmisikan video high definition, jauh lebih rumit.

Meskipun rumit, proses tersebut tetap dapat dilakukan. Menurut Federico Larroca dari Universitas Republik di Uruguay, ia dan timnya berhasil mengembangkan AI yang mampu merekonstruksi sinyal digital yang bocor melalui kabel HDMI dari jarak beberapa meter.

Jika peretas menggunakan metode yang dikembangkan oleh Larroca dan timnya, mereka dapat “menyaksikan” saat korban memasukkan kata sandi di layar komputernya, mengirim pesan rahasia, login ke internet banking, atau melakukan berbagai aktivitas lainnya.

Proses ini bisa dilakukan dari luar gedung dengan menggunakan antena, atau dengan menyusupkan perangkat kecil ke dalam bangunan untuk menangkap sinyal tersebut, yang kemudian dapat diambil secara fisik oleh pelakunya.

0 Komentar