Pertalite Bakal Dihapus? Apa Alasanya?

Pertalite dihapus
Apakah benar Pertalite baka di hapus? Foto: @Mypertamina.id
0 Komentar

Realita Kita – Pertalite, sebuah varian bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan 90 yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero), telah menjadi topik perbincangan akhir-akhir ini.

Dengan harga jual sebesar Rp 10.000 per liter, Pertalite masuk dalam kategori BBM khusus penugasan (JBKP), yang artinya harganya diatur oleh pemerintah.

Belakangan, muncul berbagai isu dan rumor yang menyebutkan bahwa Pertalite akan dihapus pada tahun 2024, digantikan oleh Pertamax Green 95, sebuah campuran BBM yang mengandung 7 persen etanol (E7).

Baca Juga:Infinix Note 40 Pro 5G, Ponsel Kelas Menengah dengan Fitur UnggulanQualcomm Sedang Pertimbangkan Samsung, Untuk Produksi Chip Snapdragon Terbaru Berbasis 2nm

Pertamax Green 95 menawarkan oktan 95 dan diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Meskipun demikian, informasi dari beberapa sumber berita dan pernyataan resmi dari pihak terkait menunjukkan bahwa Pertalite tidak akan dihapus pada tahun 2024. Alasan yang menjadi dasar keputusan ini antara lain:

  1. Pasokan Bahan Baku: Ketersediaan bahan baku bioetanol untuk Pertamax Green 95 masih belum mencukupi dan memerlukan impor, yang berpotensi meningkatkan biaya produksi dan harga jual.
  2. Daya Beli Masyarakat: Masyarakat masih belum sepenuhnya siap untuk beralih ke Pertamax Green 95, yang diperkirakan akan dijual dengan harga Rp 13.900 per liter. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan Pertalite dan dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
  3. Pertimbangan Pemerintah: Pemerintah masih mempertimbangkan berbagai aspek terkait penghapusan Pertalite, termasuk harga jual, besaran kompensasi, serta dampak sosial yang mungkin terjadi.

Dengan pertimbangan ini, Pertalite tetap akan tersedia di pasaran hingga ada keputusan resmi dari pemerintah terkait penggantinya.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) terus melakukan uji coba dan pengembangan untuk Pertamax Green 95, serta meningkatkan jumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) yang akan melayani penyalurannya.

Demikianlah, keberadaan Pertalite dan potensi penggantinya masih menjadi sorotan utama dalam industri BBM di Indonesia.

0 Komentar