Penjelasan Triangulation, Spyware iOS Paling Canggih Menurut Kaspersky

Triangulation Spyware Paling Canggih
Triangulation Spyware Paling Canggih
0 Komentar

Realita Kita – Kaspersky baru-baru ini membeberkan penemuan mereka terkait spyware iOS yang disebut Triangulation, yang kemungkinan merupakan spyware paling canggih saat ini.

Triangulation bukanlah penemuan baru, sebab Kaspersky sebelumnya telah menginformasikan keberadaan spyware ini pada Juni 2023.

Namun, saat ini, mereka merilis laporan terbaru yang mengungkapkan aspek mengerikan dari spyware tersebut.

Baca Juga:Microsoft Luncurkan Copilot di iPhone dengan Keunggulan GPT-4, Apa Bedanya Sama ChatGPT?Pendaftaran Minat Dibuka! Oppo Reno 11 Series Siapkan Bonus Jutaan Rupiah dan Desain Mewah yang Elegan!

Menurut Kaspersky, Triangulation menggunakan celah yang sangat dalam dalam sistem iOS.

Mereka menegaskan bahwa celah ini seharusnya tidak diketahui oleh pihak di luar Apple, seperti yang dilansir oleh Realitakita.com dari Techspot pada Selasa (2/1/2024).

Triangulation adalah istilah yang Kaspersky berikan pada spyware ini setelah menemukannya di iPhone milik salah satu pegawai mereka.

Spyware ini dapat menyerang iOS 15.7 ke bawah, dengan kemampuan mengakses rekaman mikrofon, data lokasi, dan berbagai informasi lainnya.

Dengan metode serangan zero-click, Triangulation dapat menginfeksi perangkat tanpa memerlukan tindakan apapun dari korban.

Infeksinya dilakukan melalui penerimaan pesan teks yang mengandung berkas berbahaya.

Pesan tersebut tidak perlu dibuka atau dibaca, begitu pula dengan berkas berbahayanya yang tidak perlu disentuh.

Triangulation memiliki kemampuan menembus perlindungan keamanan hardware Apple dan dapat mengakses seluruh memori fisik perangkat.

Baca Juga:Misteri iPhone Layar Lipat, Rilis di Tahun 2024 atau Harus Tunggu Hingga 2027?11 Game Terlaris di Steam Tahun 2023, Ada yang Kamu Mainin?

Bahkan setelah pesan dan malware dihapus, spyware ini tetap dapat bertahan di dalam perangkat.

Menurut laporan awal Kaspersky, Triangulation sudah aktif setidaknya sejak tahun 2019. Namun, laporan terbaru mengindikasikan bahwa spyware ini juga dapat menyerang iOS 8 (rilis pada tahun 2014) dan versi-versi sebelumnya.

Pertanyaan mendasar muncul mengenai bagaimana Spyware ini dapat memanfaatkan celah dalam fitur Apple yang tidak pernah disebutkan dalam firmware Apple.

Fungsi dan eksploitasi fitur tersebut seharusnya hanya diketahui oleh pengembang di Apple dan kemungkinan oleh Arm.

Temuan ini memperkuat tudingan dari badan intelijen FSB Rusia yang menyatakan bahwa Apple bekerja sama dengan NSA untuk menyusupkan spyware ke dalam iPhone yang digunakan oleh diplomat Rusia dan beberapa negara lain.

Namun, Apple dengan tegas menolak tudingan tersebut, menyebut fitur rahasia itu sebenarnya digunakan untuk debugging internal dan bisa ditemukan oleh hacker yang sangat mahir melalui reverse engineering terhadap sistem mereka.

0 Komentar