Realita Kita – Serangan malware di Indonesia selama tahun 2023 dapat dipahami melalui data serangan yang terjadi pada kuartal keempat tahun tersebut.
Webroot melaporkan bahwa kategori malware yang paling aktif berusaha menginfeksi komputer di seluruh Indonesia terdiri dari Trojan, Generic, Adware, Crack, dan Infector, yang berhasil dihentikan pada 6.900 titik di seluruh negeri.
Dalam laporan online pada konsol manajemen antivirus, Trojan, Generic, Adware, Crack, dan Infector menjadi fokus utama.
Baca Juga:Buat Ransomware Pakai ChatGPT, 4 Hacker China Dibekuk PolisiGempa di Jepang Dengan M7.4 Picu Tsunami, Indonesia Terbebas dari Ancaman Tsunami
Ransomware, sebagai jenis malware yang paling dikhawatirkan, mendominasi dengan menguasai 82,78% dari seluruh insiden yang terdeteksi selama kuartal keempat tahun 2023.
Sisanya, melibatkan malware kuno seperti Sality, Ramnit, Virut, dan Brontok, bersama dengan kategori lain seperti Worm, miner, dan malware lainnya, meskipun secara persentase tidak sebesar kategori ransomware.
Mayoritas malware yang berhasil dihentikan tidak langsung terdeteksi sebagai ransomware, karena ransomware cenderung beroperasi dengan hati-hati.
Bahkan jika berhasil menginfeksi dan mengenkripsi data korban, mereka secara cepat menghapus jejak mereka untuk memfasilitasi serangan berikutnya dengan lebih mudah dan tanpa terdeteksi.
Dalam melawan ransomware, strategi terbaik adalah memonitor dengan cermat jalur masuknya, menghentikannya sebelum dapat beraksi.
Ransomware menggunakan berbagai metode untuk masuk ke dalam sistem korban, seperti melalui trojan, generic malware, crack, file infector, atau adware.
Pada peringkat pertama untuk malware yang paling banyak terdeteksi selama kuartal keempat di Indonesia adalah Trojan, dengan persentase infeksi sebesar 32,45%.
Baca Juga:Gempa di Sumedang Mag:4.5, BMKG Pantau Dampak dan Imbau Kewaspadaan5 Cara Mengatur APN Indosat di Android dan iPhone Dengan Praktis dan Cepat
Trojan yang berhasil dihentikan oleh Webroot melibatkan Trojan.Comroki.gen, W322.Backdoor.gen, W32.Bumat.Gen, W32.Dropper.Gen, W32.Trojan.Doublepulsar, W32.Trojan.Gen, W32.Trojan.GenKD, dan W32.Trojan.Tiggre.
Seperti kuda Troya dalam mitologi, trojan menyamar sebagai file yang tampaknya tidak berbahaya, seperti rundllexe.dll dari Microsoft, program Winrar.exe, atau Patch.exe. Jika tidak dihentikan, trojan dapat membuka pintu bagi serangan ransomware.
Pada peringkat kedua, kategori Generic menduduki posisi dengan persentase infeksi sebesar 19,07%, melibatkan anggota seperti W32.Gen.BT, W32.Malware.Gen, W32.Malware.Heur, W32.MalwareMlpe, W32.Meredrop.Gen, dan W32.Rogue.Gen.