Elon Musk mengungkapkan detail tentang kondisi Manusia pertama yang telah menerima implantasi chip otak yang dikembangkannya

Elon Musk mengungkapkan detail tentang kondisi Manusia yang di tanami Chip/foto via/Reuters
Elon Musk mengungkapkan detail tentang kondisi Manusia yang di tanami Chip/foto via/Reuters
0 Komentar

REALITAKITAElon Musk mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi miliknya, Neuralink, telah berhasil melakukan implantasi chip otak pada manusia untuk pertama kalinya.

Langkah ini bertujuan untuk menghubungkan otak manusia dengan komputer guna mengatasi berbagai kondisi neurologis yang kompleks.

Dalam cuitannya di akun pribadinya, Elon Musk  menyatakan bahwa manusia pertama yang menerima implan dari Neuralink telah pulih dengan baik seperti yang dikutip dari Detik Healt oleh Realitakita.com pada Jumat 2 February 2024

Baca Juga:Motorola Resmi Rilis Moto G24 Power, Ponsel Murah dengan Baterai 6.000 mAhLenovo Luncurkan Monitor ThinkVision P27pz-30 Mini LED, Kualitas Tinggi untuk Profesional Kreatif

Hasil awal penelitian menunjukkan adanya lonjakan aktivitas neuron yang menjanjikan, yang merupakan sinyal listrik dan kimia yang digunakan oleh sel neuron untuk mengirimkan informasi ke seluruh otak dan tubuh manusia, seperti yang digambarkan oleh National Institute of Health.

Studi yang dilakukan oleh Neuralink akan mengevaluasi fungsionalitas antarmuka yang memungkinkan individu dengan quadriplegia untuk mengontrol perangkat dengan pikiran mereka.

Meskipun tujuan jangka panjang Neuralink adalah mencapai kecerdasan buatan, saat ini fokusnya adalah memungkinkan orang yang lumpuh untuk mengendalikan kursor atau keyboard menggunakan otak mereka.

Dalam brosur mengenai penelitian tersebut, Neuralink menjelaskan bahwa mereka merekrut peserta yang mengalami quadriplegia akibat cedera sumsum tulang belakang leher atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dengan syarat usia minimal 22 tahun.

Diperkirakan penelitian ini akan memakan waktu enam tahun untuk diselesaikan.

Neuralink pertama kali mengajukan permohonan uji klinis pada manusia pada September tahun sebelumnya, setelah mendapatkan persetujuan untuk studi PRIME (Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada Mei 2023.

(hil/hil)

0 Komentar