Realita Kita – Apple memutuskan untuk memindahkan tim pegawai dari kantor San Diego, California, dan merelokasinya ke Austin, Texas. Pegawai yang tidak bersedia untuk ikut pindah diberikan opsi untuk mengundurkan diri.
Kantor di San Diego ini sebelumnya menaungi 121 anggota tim Data Operation Annotations, yang fokus pada proyek kecerdasan buatan (AI) Apple. Tugas utama tim ini adalah untuk meningkatkan akurasi jawaban Siri dan mengevaluasi performa asisten digital Apple tersebut.
Tim ini secara rutin mendengarkan rekaman percakapan Siri dengan pengguna dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Hebrew, Spanyol, dan Arab, seperti di kutip oleh Realitakita.com dari The Verge pada Selasa (16/1/2024).
Baca Juga:Pajak Progresif DKI Jakarta, Siap-Siap! Satu Keluarga Punya Lebih dari 1 Kendaraan Kena Pajak Lebih MahalToyota GR Yaris 2024, Kini Punya Transmisi Otomatis dan Desain Sporty Terbaru
Sebagai konsekuensi dari pemindahan kantor, para pegawai diberikan dua opsi. Pertama, mereka dapat memilih untuk pindah ke Austin dan menerima tunjangan pindah sejumlah USD 7000.
Atau kedua, pegawai yang enggan pindah dapat memilih untuk mengundurkan diri dengan pesangon sesuai masa kerja dan asuransi yang berlaku selama enam bulan setelah pengunduran diri.
Selain itu, terdapat opsi lain yang menyatakan bahwa pegawai yang terkena dampak dapat mendaftar untuk posisi lain yang tersedia di kampus Apple San Diego. Namun, para pegawai merasa ragu apakah mereka memenuhi kualifikasi untuk posisi pekerjaan di San Diego tersebut.
Reaksi pegawai terhadap relokasi ini mencakup kejutan, mengingat Apple sebelumnya memberikan indikasi relokasi kantor, tetapi ke lokasi lain di San Diego, bukan ke Austin.
Meskipun tindakan Apple ini tidak termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK), diperkirakan sejumlah besar pegawai dari tim tersebut akan memilih untuk mengundurkan diri.
Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan untuk meninggalkan San Diego dan ketidakmemenuhi syarat untuk mengisi posisi lain yang tersedia di kota tersebut.
Perlu dicatat bahwa Apple, sebagai perusahaan teknologi, terlihat sangat berupaya menghindari PHK, berbeda dengan sebagian besar perusahaan teknologi lain yang telah melakukan PHK besar-besaran dalam dua tahun terakhir.