Cucu Oppenheimer Beri Peringatan tentang Ancaman AI dan Senjata Nuklir

Cucu Oppenheimer peringatkan bahaya AI dan Nuklir
Cucu Oppenheimer memberikan peringatan bahaya dari AI dan Nuklir. Ilustrasi @Freepik
0 Komentar

Realita Kita – Beberapa tokoh terkenal dari dunia politik dan bisnis telah menyerukan para pemimpin dunia untuk mengatasi bahaya yang dihadirkan oleh kecerdasan buatan (AI) serta krisis iklim.

Dua di antara mereka adalah pendiri Virgin Group Richard Branson dan Charles Oppenheimer — keturunan dari J. Robert Oppenheimer, pencipta bom atom.

Keduanya, bersama dengan mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, telah menandatangani sebuah surat terbuka yang mendesak tindakan terhadap meningkatnya ancaman bahaya seperti krisis iklim, pandemi, senjata nuklir, dan AI yang tidak terkendali.

Baca Juga:Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar Secara Online, Dengan Mudah Dan Cepat!Cara Transfer Pulsa Indosat ke Tri, Berbagai Metode dan Panduan Praktis

“Kita berada dalam bahaya yang sangat besar. Kita menghadapi serangkaian ancaman yang mengancam seluruh umat manusia. Para pemimpin kita tidak merespons dengan kebijaksanaan dan kecepatan yang diperlukan,” begitu bunyi surat tersebut, seperti dilansir dari CNBC, Minggu (18/2/2024).

“Dampak dari ancaman-ancaman ini sudah terasa: perubahan iklim yang cepat, pandemi yang mengakibatkan jutaan kematian dan menghabiskan triliunan dolar, serta ancaman perang di mana penggunaan senjata nuklir diperdebatkan secara terbuka,” lanjutnya.

Surat terbuka tersebut menyerukan tindakan multilateral, seperti mendanai transisi dari bahan bakar fosil, menandatangani perjanjian pandemi yang adil, memulai kembali pembicaraan tentang senjata nuklir, dan membangun sistem tata kelola global untuk menjadikan teknologi sebagai kekuatan untuk kebaikan.

Surat tersebut dipublikasikan oleh The Elders, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela bersama Branson untuk mengatasi masalah hak asasi manusia dan mempromosikan perdamaian di dunia.

Pesan dalam surat tersebut juga didukung oleh Future of Life Institute, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh kosmolog dari Massachusetts Institute of Technology Max Tegmark dan co-founder Skype Jaan Tallin.

Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mengawasi perkembangan teknologi terbaru seperti AI agar bermanfaat bagi manusia dan menjauhkan dari ancaman yang besar.

Tahun sebelumnya, Future of Life Institute juga mengeluarkan surat terbuka yang ditandatangani oleh tokoh-tokoh terkemuka dalam dunia teknologi seperti Elon Musk dan co-founder Apple Steve Wozniak yang meminta perusahaan-perusahaan AI untuk menghentikan pelatihan model AI yang terlalu canggih.

0 Komentar