Realita Kita – Rumor tentang kemunculan Toyota Avanza hybrid bukanlah hal yang baru. Ini dapat dimengerti mengingat Toyota Avanza sering menjadi pilihan utama dalam kategori kendaraan penumpang di Indonesia.
Namun, pertanyaannya kapan Toyota akan benar-benar meluncurkan Toyota Avanza hybrid di Indonesia?
Penjelasan Terkait Avanza Hybridff
Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, menjelaskan bahwa saat ini belum ada rencana pasti untuk meluncurkan Avanza hybrid.
Baca Juga:Marc Marquez Membangun Kepercayaan Diri Menuju MotoGP 2024 dengan Ducati GresiniLisandro Martinez Mulai Pulih, Segera Comeback dengan MU?
Meskipun begitu, Nandi memberikan sinyal kuat, meminta para penggemar Toyota Avanza bersabar menunggu.
“Sebenarnya masih belum ada rencana yang pasti ya untuk itu,” ujar Nandi baru-baru ini.
Nandi menambahkan bahwa jika saatnya telah tiba, TMMIN siap memproduksi Avanza Hybrid untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
“Ya memang kita sih pengennya semua (mengelektrifikasi model Toyota di Indonesia), semua kita bisa. Tapi belum ada rencana yang pasti. Jadi belum, ya (memproduksi Avanza Hybrid), tunggu tanggal mainnya saja, lah,” tambah Nandi.
Berdasarkan laporan sebelumnya, Bob Azam, Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), memberikan sedikit bocoran dengan menyatakan bahwa Toyota saat ini menunggu kabar dari pemerintah mengenai subsidi untuk mobil hybrid.
Saat ini, insentif yang diberikan masih terbatas pada mobil listrik full baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle).
Toyota Kijang Innova telah mengalami transformasi total setelah hadirnya Innova Zenix hybrid atau Kijang generasi ketujuh.
Baca Juga:McAfee Ungkap 13 Aplikasi Berbahaya di Android, Ancam 330 Ribu Pengguna! Hapus Sekarang!Oppo Find X7 Series, Keunggulan Kamera Periskop dan Desain Elegan yang Bikin iPhone 15 Pro Max Merana!
Selain perubahan penampilannya, platform dan mesin Innova Zenix juga mengalami perubahan.
“Masih menunggu ada tambahan insentif dari pemerintah, supaya (harganya) bisa lebih terjangkau. Kan nanti bisa nurunin penggunaan bahan bakar yang signifikan, itu bisa sampai 50 persen. Idealnya kan dapat insentif. Itu bukan buat kita (pabrikan) tapi buat konsumen,” kata Bob kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2023) lalu.
Bob menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua pandangan mengenai subsidi mobil listrik, yaitu zero emission dan low emission.
Saat ini, subsidi pemerintah diberikan kepada mobil listrik full baterai buatan lokal yang memiliki nol emisi.
“Untuk low emission, semua effort (usaha) untuk mengurangi emisi itu harus dikasih insentif. Karena 2030 ini kan kita harus mengurangi kan, terus sampai 2040, 2050. Jadi kalau pakai net zero emission, susah (mencapai target itu).”