SUBANG-Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Subang, H. Adik, mendorong agar Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, dalam perubahan anggaran mendatang tidak hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
Adik menyebut, bupati juga harus memberi perhatian lebih pada sektor ketahanan pangan seperi pertanian, perikanan, perkebunan, dan pemberdayaan pelaku UMKM.
H. Adik menegaskan bahwa dorongan ini didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang mengamanatkan adanya penyesuaian kebijakan dan anggaran di setiap kabupaten/kota.
Baca Juga:Penuhi Nazar, Azrul Ananda Gowes Surabaya-Jakarta Temui Pramono AnungDPRD Dukung Subang Jadi Daerah Ramah Investasi Dorong Perizinan Cepat dan Bebas Pungli
Oleh karena itu, kata Adik, pemerintah daerah perlu melakukan penyesuaian anggaran melalui mekanisme perubahan.
“Dalam perubahan anggaran, kita tidak bisa hanya fokus ke infrastruktur saja. Sektor ketahanan pangan seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan harus menjadi prioritas. Begitu juga UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat, harus diberdayakan,” kata H. Adik.
Ia juga menyoroti kondisi fiskal daerah yang saat ini sedang mengalami tekanan akibat kebijakan efisiensi anggaran nasional.
Efisiensi tersebut berdampak pada menurunnya transfer dana dari pusat ke daerah, termasuk Kabupaten Subang, sehingga ruang fiskal menjadi terbatas.
“Dengan ruang fiskal yang terbatas, kita harus menjaga agar ekonomi masyarakat tetap stabil. Jangan sampai daya beli mereka turun,” jelasnya.
Salah satu solusinya, lanjut H.Adik, memperbesar belanja daerah yang menyasar langsung kepada masyarakat, terutama di sektor ketahanan pangan.
H. Adik berharap Bupati Subang dapat menekankan pentingnya arah perubahan anggaran yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Baca Juga:Ketua Fraksi PDI Perjuangan Subang Minta Pencairan Insentif Guru Ngaji DitundaGuru Ngaji dan Tenaga Honorer Madrasah di Subang Datangi DPRD, Pertanyakan Insentif yang Belum Cair
Ia juga mengajak seluruh unsur legislatif dan eksekutif untuk berkolaborasi membangun Subang yang lebih mandiri dan berdaya saing.
“Kolaborasi antara legislatif dan eksekutif sangat penting. Kita harus satu visi untuk menjaga ekonomi Subang tetap tumbuh, meskipun dalam tekanan fiskal. Fokus pada rakyat adalah kunci,” pungkas H. Adik.