Kontroversi Larangan Hijab di RS Medistra: Netizen & Tokoh Publik Bereaksi Keras

Larangan hijab di RS Medistra
Viral larangan hijab di RS Medistra yang langsung bikin netizen dan tokoh publik perotes keras. (ilustrasi Freepik)
0 Komentar

RealitaKita – RS Medistra, sebuah rumah sakit yang terletak di Jakarta Selatan, menjadi pusat perhatian di media sosial akibat isu larangan hijab bagi dokter dan perawat. Pihak rumah sakit telah memberikan tanggapan atas isu yang ramai dibicarakan oleh netizen tersebut.

Sebelumnya, tersebar di media sosial surat protes dari dr. Diani Kartini, SpB Subsp. Onk (K), seorang dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit tersebut. Dalam surat tersebut, disebutkan adanya kebijakan yang membatasi penggunaan hijab di kalangan tenaga medis.

Isu ini memicu reaksi keras dan kritikan dari netizen Indonesia. Berdasarkan pemantauan RealitaKita, RS Medistra menjadi salah satu topik yang trending di platform X/Twitter pada Senin siang (2/9/2024) dengan lebih dari 12.800 tweet.

Baca Juga:Apple Intelligence di iOS 18.1 Beta 3, Bisa Hapus Objek Foto dengan MudahHMD Rilis Ponsel Barbie Serba Pink yang Menggemaskan

Banyak netizen yang mengkritik RS Medistra, mereka mengharapkan pihak rumah sakit bersikap lebih inklusif dan mendukung toleransi bagi seluruh pegawainya.

Kritik datang dari berbagai kalangan, mulai dari politisi hingga masyarakat umum. Berikut adalah beberapa di antaranya:

“Dukung dokter yang protes terhadap ‘Larangan’ Berjilbab di RS Medistra Jakarta Selatan. Karena larangan seperti itu tidak sesuai dengan Pancasila, Konstitusi, dan HAM. Beberapa RS Swasta bahkan BPIP yang sempat melarang sudah membolehkan. Dinkes & Disnaker Jakarta perlu segera melakukan advokasi & mengatasi,” ujar Wakil Ketua MPR dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid di akun @hnurwahid.

“Rumah Sakit yang masih phobia hijab seperti ini sebaiknya tidak usah beroperasi di Indonesia karena kita sudah merdeka dan kebebasan menjalankan ajaran agama masing-masing dijamin. Mohon pihak berwenang agar menyelidiki kasus di RS tersebut supaya tidak menjadi preseden buruk,” cuit Ketua MUI bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis di akun @cholilnafis.

“Kalau benar terjadi, ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi seperti yang viral bulan Agustus kemarin terkait BPIP yang pada intinya melarang anggota paskibraka berhijab,” ujar netizen dengan akun @hdsamb***.

“RS Medistra mengklaim sebagai rumah sakit yang inklusif untuk semua SARA, tetapi dalam prakteknya mereka diam-diam membatasi penggunaan jilbab oleh karyawannya,” ungkap akun @scalpeltomo***.

0 Komentar