RealitaKita – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam industri game masih terus berlanjut. Salah satu pengembang dan penerbit game ternama, Ubisoft, telah memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawannya dengan memberhentikan sebanyak 45 orang.
Seorang juru bicara Ubisoft mengakui bahwa keputusan ini bukanlah hal yang mudah, namun langkah ini dianggap perlu untuk mencapai tujuan bisnis dan pengembangan perusahaan di masa depan. Meskipun demikian, Ubisoft tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan utama di balik keputusan PHK tersebut. Namun, tampaknya langkah ini diambil untuk mengurangi biaya operasional, dengan tujuan meningkatkan keuntungan perusahaan serta menjaga kepercayaan para investor.
Yang mengutip dari Gameranx pada Kamis (22/8/2024), para karyawan yang terdampak PHK ini adalah mereka yang bekerja di kantor Ubisoft di San Francisco, California, serta beberapa pekerja yang berada di Red Storm Entertainment, Cary, Carolina Utara.
Baca Juga:Google Doodle Rayakan Keistimewaan RendangGoogle Hentikan Program Pencarian Celah Keamanan pada Aplikasi Android
Kantor Ubisoft di San Francisco dikenal karena kesuksesannya dalam mengembangkan seri game Rocksmith dan South Park: The Fractured But Whole. Hingga kini, mereka masih terus memberikan dukungan terhadap game Rocksmith. Sementara itu, tim di Red Storm Entertainment telah berkontribusi dalam menciptakan waralaba game terkenal seperti Ghost Recon dan Rainbow Six. Tim ini didirikan pada tahun 1996, dengan nama yang terinspirasi dari novel Clancy berjudul Red Storm Rising.
Perlu diketahui, ini bukanlah kali pertama Ubisoft melakukan PHK. Perusahaan ini pertama kali memutuskan untuk memberhentikan karyawan pada tahun 2022, dan gelombang kedua terjadi pada tahun 2023.
Jika dijumlahkan, Ubisoft telah memberhentikan total 1.700 karyawan sejak tahun 2022. Bagi karyawan yang baru saja terkena dampak PHK, Ubisoft akan memberikan pesangon serta dukungan karir di masa mendatang.