Padahal sebenarnya, Telegram juga tidak sepenuhnya aman. Beberapa orang mengatakan bahwa Telegram mengkritik pesaing untuk mengalihkan perhatian dari kelemahan keamanannya sendiri, terutama sehubungan dengan kemungkinan IPO.
“Telegram tidak mengenkripsi percakapan secara end-to-end secara default,” tulis profesor kriptografi Johns Hopkins, Matthew Green. Hal serupa disebutkan oleh bos WhatsApp, Will Cathcart beberapa waktu lalu. Menurutnya, enkripsi Telegram belum diverifikasi secara independen.
Telegram juga membuat API lain yang tampaknya memungkinkan akses ke konten pengguna untuk pengawasan massal. “Jika Anda tidak akan menggunakan WhatsApp, jangan gunakan Telegram,” sebutnya.