RealitaKita – TSMC menantang Intel dengan memamerkan kemampuan produksi chip tercepat saat ini, yaitu proses A16 (1,6nm), sebagai respons terhadap klaim Intel yang berencana menyalip TSMC.
Menurut TSMC, permintaan yang tinggi dari pasar chip untuk kecerdasan buatan mendorong percepatan pengembangan teknologi A16, yang seharusnya diproduksi mulai pertengahan kedua tahun 2026. Proses produksi ini akan menggunakan transistor nanosheet dan solusi backside power rail untuk meningkatkan performa hingga pada tingkat wafer.
Solusi backside power rail yang digunakan akan mengubah cara tradisional aliran tenaga dari atas ke bawah menjadi dari bawah ke atas, sesuai dengan persyaratan AI di masa depan untuk datacenter hyperscale.
Baca Juga:Kontrol Notifikasi Status WhatsApp, Fitur Baru untuk Pengguna!Fitur Edit AI di Huawei Pura 70, Membuat Kontroversi dengan Kemampuannya Menghapus Pakaian
Intel juga berencana mengintegrasikan backside power rail ke dalam proses 20A (2nm) dan 18A (1,8nm) mulai awal tahun 2025. Sementara itu, dalam rencana TSMC, proses N2 (2nm) mereka akan mulai produksi pada pertengahan tahun 2025, diikuti oleh A16 pada tahun 2026.
Proses produksi ini akan meningkatkan logic density dan ideal untuk produk high performance computing (HPC), seperti untuk data center. A16 diharapkan memiliki peningkatan kecepatan sebesar 8-10%, pengurangan konsumsi daya 15-20%, dan kepadatan chip 1,10x lebih padat dibandingkan dengan N2P.
Kevin Zhang, SVP TSMC untuk pengembangan bisnis, mencatat bahwa proses A16 tidak memerlukan mesin litografi terbaru dari ASML yang disebut High NA EUV, berbeda dengan Intel yang baru-baru ini mengeluarkan dana besar untuk mesin tersebut untuk mengembangkan chip 14A (1,4nm). CEO Intel, Pat Gelsinger, mengakui kesalahan mereka karena terlambat menggunakan mesin EUV tersebut, yang menyebabkan kerugian besar pada tahun 2023.