REALITAKITA – Pavel Durov, CEO Telegram, mengekspresikan ketidaksenangan atas keputusan Apple untuk menghapus aplikasi Telegram dari App Store.
Keputusan ini terkait permintaan pemerintah China atas alasan keamanan nasional.
Dalam reaksinya, Durov tidak hanya menyoroti China, tetapi juga mengkritik kebijakan Apple yang ia sebut sebagai ‘taman bertembok’, merujuk pada kontrol ketat atas aplikasi di platformnya.
Durov menegaskan bahwa tindakan Apple ini berpotensi merugikan perusahaan teknologi itu sendiri, dengan pengguna China kemungkinan beralih ke platform Android yang memperbolehkan ‘sideloading’, yaitu instalasi aplikasi dari sumber lain selain toko aplikasi resmi.
Baca Juga:iQOO Z9 Turbo Diluncurkan Dengan Chipset Snapdragon 8s Gen 3Itel S24 Resmi Meluncur, Menghadirkan Kamera 108 MP!
Hal ini menjadi lebih mudah dilakukan di perangkat Android daripada iPhone.
Selain itu, Durov menyoroti bahwa kebijakan Apple juga dapat menyusutkan pangsa pasar iPhone di China.
Ini terjadi di tengah kesulitan Apple dalam memasarkan produknya di pasar terbesar tersebut.
Apple sendiri menyatakan bahwa penghapusan aplikasi tersebut dilakukan atas perintah lembaga keamanan siber China, meskipun Apple tidak sepenuhnya setuju dengan tindakan tersebut tetapi diwajibkan untuk mematuhi hukum setempat.
(hil/hil)