REALITAKITA – Untuk pertama kalinya, Apple telah memberikan izin bagi pengembang untuk memasukkan emulator game konsol lawas ke dalam App Store.
Kebijakan ini merupakan langkah pertama sejak peluncuran toko aplikasi iPhone pada tahun 2008.
Dengan demikian, pengguna iPhone dapat mengunduh emulator secara langsung dari App Store untuk memainkan game konsol lawas, sesuai dengan kebijakan baru yang diberlakukan.
Baca Juga:Cara Langgan Internet Starlink di RI, Segini Harganya5 Cara Memulihkan Chat WhatsApp yang Terhapus dengan Mudah
Sebelumnya, pengguna iPhone yang ingin memainkan game lawas harus menggunakan metode ilegal seperti jailbreak atau cara lainnya.
Namun, dengan perubahan ini, pengguna iPhone tidak perlu lagi melakukan tindakan ilegal tersebut.
Perubahan kebijakan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh gugatan anti-monopoli yang diajukan terhadap Apple oleh pemerintah Amerika Serikat.
Gugatan tersebut menyoroti praktik Apple dalam menahan aplikasi tertentu, seperti cloud gaming dan super apps.
Sebagai tanggapan, Apple mulai mengizinkan layanan cloud gaming seperti Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now di App Store.
Selain itu, Apple juga tengah berhadapan dengan tekanan dari regulator Uni Eropa, yang mendorong perusahaan tersebut untuk membuka ekosistemnya dan mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga.
Meskipun kebijakan ini merespons tekanan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, opsi untuk mengunduh emulator game akan tersedia secara global.
Baca Juga:Perusahaan Telekomunikasi Terang-terangan Tentang Bahaya Kedatangan Starlink ke IndonesiaInilah Cara dan Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat
Apple menegaskan bahwa game yang diemulasi harus mematuhi semua aturan yang berlaku, yang berarti aplikasi emulator yang menawarkan game bajakan akan dilarang.
Meskipun demikian, pengguna iPhone mungkin perlu menunggu beberapa waktu sebelum dapat mengunduh emulator di App Store, dengan kemungkinan emulator besar seperti RetroArch dan Dolphin akan muncul terlebih dahulu.
Selain aturan baru tentang emulator, Apple juga telah memperbarui kebijakannya tentang super apps seperti WeChat.
Kini, aplikasi dan game mini yang terdapat dalam super apps harus menggunakan HTML5, bukan aplikasi dan game native.
(hil/hil)