Reaita Kita – Uni Eropa berpotensi mendorong Apple untuk melakukan perubahan besar pada iPhone sebagai respons terhadap tuntutan lebih lanjut dalam rangka mematuhi Digital Markets Act (DMA), sebuah regulasi yang bertujuan untuk menggalakkan ekosistem aplikasi yang lebih terbuka dan kompetitif.
Pertikaian tersebut berpusat pada aplikasi Photos Apple. Menurut laporan yang dibuat oleh John Gruber atas pernyataan dari Wakil Presiden Eksekutif EC, Margrethe Vestager, Apple dianggap harus mengizinkan pengguna untuk menghapus aplikasi apa pun, termasuk aplikasi di tingkat sistem seperti Photos.
Permintaan ini memicu kontroversi karena aplikasi Photos memiliki integrasi yang kuat dengan iOS, memegang kendali atas akses aplikasi lain, serta berfungsi sebagai album kamera. Selain itu, aplikasi ini terhubung dengan iCloud untuk penyimpanan dan berbagi foto.
Baca Juga:Masih Pake Windows 10? Siap-siap Untuk Bayar Lisensi Mulai Oktober 2025Elon Musk Naikkan Gaji demi Pertahankan Engineer Tesla dari 'Bajak Laut' OpenAI
Dikutip dari realitakita.com melalui Gizmochina, Vestager menegaskan bahwa Apple seharusnya memperbolehkan aplikasi dari pihak ketiga untuk bertindak sebagai perpustakaan gambar. Tetapi, beberapa ahli seperti Gruber menyoroti kompleksitas dari perubahan semacam itu, yang mungkin mengakibatkan restrukturisasi besar-besaran pada iOS.
Apple telah melakukan beberapa perubahan untuk mematuhi DMA, termasuk memberikan opsi untuk toko aplikasi alternatif. Akan tetapi, Komisi Eropa (EC) masih merasa langkah ini tidak mencukupi. Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap praktik anti-persaingan Apple serta biaya yang terkait dengan toko aplikasi alternatif.
Meskipun komentar dari Vestager merujuk secara spesifik pada aplikasi Photos, namun belum jelas apakah EC akan bersikeras pada penerapan yang ketat. Sebagian orang berpendapat bahwa kemungkinan penghapusan aplikasi Photos dapat lebih merepotkan daripada menguntungkan, karena dapat menyebabkan kehilangan data yang tidak disengaja.
Uni Eropa juga menyuarakan ketidakpuasannya terhadap layar pilihan peramban yang saat ini disediakan oleh Apple, yang diterapkan dalam rangka memenuhi persyaratan DMA. Vestager berpendapat bahwa sistem ini tidak memberikan kebebasan yang memadai bagi pengguna. Hal ini mungkin disebabkan oleh daftar yang ditampilkan secara acak yang hanya memuat 11 peramban terpopuler selain Safari.
Sengketa antara Uni Eropa dan Apple mengenai ketaatan terhadap DMA kemungkinan akan berlanjut. Sementara Uni Eropa mendukung ekosistem yang lebih terbuka, masih ada kekhawatiran terkait potensi dampaknya terhadap pengalaman pengguna serta keamanan data.