REALITAKITA – Sejumlah perusahaan teknologi ternama telah bersekutu untuk menantang dominasi Nvidia dalam industri kecerdasan buatan (AI).
Koalisi yang dikenal sebagai Unified Acceleration Foundation (UXL) bertujuan untuk menemukan strategi yang efektif dalam mengatasi keunggulan software yang dimiliki Nvidia, yang menjadi faktor kunci dalam keunggulan mereka dalam bidang kecerdasan buatan.
UXL, yang terdiri dari perusahaan seperti Intel, Google, Arm, Qualcomm, Samsung, dan beberapa pemain besar lainnya dalam industri teknologi, tengah mengembangkan serangkaian perangkat lunak open source.
Baca Juga:Apple Membuka Bangunan Baru di Bali, Bukan Sekadar Toko atau PabrikNagita Slavina Mengadakan Festival Ramadhan "JAJARANS" Mengikuti Trend 'Perang Takjil'
Langkah ini bertujuan untuk mencegah pengembang AI terjebak dalam teknologi eksklusif Nvidia, dengan memastikan bahwa kode yang mereka hasilkan dapat beroperasi di berbagai platform komputer yang menggunakan chip dari beragam vendor, bukan hanya Nvidia.
Meskipun informasi rinci tentang perangkat lunak yang dikembangkan oleh UXL masih terbatas saat ini, proyek ini sedang dalam tahap pengembangan yang matang, dengan perkiraan perilisan pada pertengahan tahun 2024.
UXL menggandeng standar terbuka seperti OneAPI yang dikembangkan oleh Intel, yang bertujuan untuk menghilangkan ketergantungan pada bahasa pemrograman atau platform khusus, seperti CUDA milik Nvidia, yang selama ini menjadi syarat mutlak bagi pengembang AI.
Pertumbuhan pesat Nvidia dalam industri kecerdasan buatan belakangan ini mencapai titik puncaknya, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai USD 2 triliun pada bulan lalu.
Kesuksesan ini sebagian besar berkat fokus Nvidia dalam mengembangkan chip AI seperti H100 dan H200, yang memaksa pengembang untuk mengadopsi arsitektur CUDA dan menawarkan kinerja yang superior dibandingkan dengan produk pesaing.
Meskipun UXL awalnya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada Nvidia, proyek ini akan tetap mendukung hardware dan teknologi Nvidia.
Kolaborasi dengan Microsoft dan Amazon juga diharapkan dapat memastikan bahwa solusi yang dikembangkan dapat diimplementasikan dalam berbagai platform hardware dan chip yang ada di pasar.
(hil/hil)