Realita Kita – Alef Aeronautics, perusahaan yang mendapat dukungan dari SpaceX untuk proyek mobil terbangnya, telah mengungkapkan bahwa terdapat 2.850 pesanan untuk kendaraan listrik yang dapat terbang tersebut.
Mobil tersebut, yang diberi nama Alef Model A, merupakan kendaraan listrik yang dirancang untuk bisa take-off dan landing secara vertikal. Saat ini, para pemesan hanya perlu mengeluarkan uang muka sebesar USD 150, sementara harga jual dari mobil tersebut diprediksi sekitar USD 300 ribu.
“Kami memiliki lebih dari 2.850 pesanan dengan uang muka, menjadikan ini sebagai pesawat paling laris dalam sejarah, melebihi penjualan dari Boeing, Airbus, Joby Aviation, dan lain-lain,” ujar Jim Dukhovny, CEO dari Alef.
Baca Juga:Daftar HP yang Tidak Bisa Menggunakan WhatsApp di 2024Daftar iPad yang Tidak Akan Mendapat Update ke iPadOS 18
Selain itu, Alef juga merencanakan untuk menghadirkan sebuah sedan listrik konvensional yang diberi nama Model Z, yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2035 dengan harga USD 35 ribu.
Menurut laporan Realitakita.com dari CNBC, Alef termasuk dalam barisan startup yang bertujuan untuk mengubah mobil terbang menjadi realitas.
Salah satu keunggulan dari Alef adalah desain kendaraannya yang lebih menyerupai mobil konvensional dibandingkan dengan produk sejenis yang seringkali tampak seperti drone atau helikopter karena baling-balingnya yang sangat mencolok.
Pada Model A, desain baling-balingnya dibuat agar tersembunyi. Jim menyatakan bahwa Model A merupakan mobil terbang pertama yang benar-benar tampak seperti mobil biasa.
Desain kendaraan ini memang ditujukan lebih untuk penggunaan di jalan raya, namun dapat terbang ketika diperlukan. Baling-balingnya terletak di bagian depan dan belakang, dan dapat beroperasi secara mandiri untuk navigasi saat di udara.
Diperkirakan, mobil ini akan diluncurkan pada tahun 2025. “Jika segala sesuatu berlangsung sesuai rencana dan kami mendapatkan dana yang cukup, dan jika situasi regulasi tidak menjadi lebih buruk, kami berencana untuk memulai produksi di akhir tahun 2025,” ungkap Jim.
“Kami tidak bisa langsung memproduksi 2.850 unit. Kami akan memulai secara bertahap. Jika orang beranggapan bahwa jutaan kendaraan seperti ini akan mengudara di atas Barcelona dan San Francisco, itu tidak akan terjadi. Prosesnya akan berlangsung sangat pelan, satu demi satu,” tutupnya.