REALITAKITA – Harga Bitcoin terus menunjukkan kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir, dan proyeksi pasar menyatakan bahwa tren ini akan berlanjut hingga mencapai rekor baru.
Pada awal pekan ini, nilai Bitcoin berhasil mencapai 65.000 dolar AS per koin, mencatatkan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi aset kripto ini, terutama sejak tahun 2021.
Sebelumnya, harga Bitcoin sempat mengalami penurunan drastis hingga mencapai titik terendahnya sekitar 16.000 dolar AS pada November 2022, setelah itu terus bergerak naik.
Baca Juga:7 Web Online Penghasil Uang Dollar PayPal, Cuan Dari Rumah Tanpa Modal9 Pilihan Kerja Online untuk Ibu Rumah Tangga, Menghasilkan Tanpa Harus Keluar Rumah!
Pada Senin (4/3/2024), harga Bitcoin tercatat mencapai 67.500 dolar AS, dan pada Selasa (5/3/2024), harga tersebut terus meningkat menjadi 68.434 dolar AS menurut data dari situs pelacak harga aset kripto CoinMarketCap.
Dengan memperhitungkan tren kenaikan ini, diperkirakan harga Bitcoin akan mencapai puncak tertingginya pada pekan ini, mendekati angka 69.000 dolar AS yang pernah terjadi pada tahun 2021.
Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga Bitcoin ini terutama adalah penetapan Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot dan juga mendekatnya peristiwa “halving day” yang dijadwalkan pada sekitar tanggal 19 atau 20 April 2024.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) telah memberikan persetujuan untuk Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis Bitcoin pada tanggal 10 Januari 2024. Ini merupakan pertama kalinya regulator AS memberikan restu untuk ETF Bitcoin.
ETF Bitcoin spot ini berperan sebagai kumpulan aset yang serupa dengan reksa dana, namun berfokus pada aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
ETF Bitcoin ini telah terdaftar dan diperdagangkan di bursa Nasdaq, NYSE, dan CBOE, memudahkan investor untuk memperdagangkannya dan mengamati pergerakan harganya.
Saat ini, terdapat sebanyak 11 instrumen ETF Bitcoin spot yang disetujui SEC dan resmi diperdagangkan sejak bulan Januari lalu. Menurut data dari Farside Investors, sembilan ETF Bitcoin spot baru telah mengumpulkan total 300.000 BTC, atau sekitar 1,5 persen dari pasokan maksimum Bitcoin yang mencapai 21 juta koin.
Baca Juga:Samsung Galaxy F15 Telah Resmi Kembaran Samsung A15 dengan Baterai Lebih Besar!Apple Rilis MacBook Air Terbaru dengan Chip M3, Performa Tercepat dan Fitur Unggulan!
Pendapatan yang berhasil dikumpulkan sejak debut publiknya pada 11 Januari mencapai 17 miliar dolar AS, dengan aliran masuk bersih mencapai lebih dari 6 miliar dolar AS atau sekitar 94 triliun rupiah.
Hal lain yang memengaruhi kenaikan harga Bitcoin adalah mendekatnya peristiwa “halving day” yang terjadi setiap empat tahun sekali.