Realita Kita – Rumor tentang Nintendo Switch 2 telah menjadi pembicaraan hangat meskipun tanggal peluncurannya baru akan ditetapkan pada tahun 2025. Berbagai spekulasi bermunculan, apa saja yang menjadi sorotan?
Salah satu rumor yang mencuat adalah dugaan bahwa Nintendo sengaja menunda perilisan Switch 2 untuk mempersiapkan stok yang lebih memadai. Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi tindakan penimbunan saat konsol baru tersebut akhirnya tersedia.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa penundaan ini bisa jadi disebabkan oleh persaingan ketat dengan berbagai perusahaan yang baru saja merilis konsol handheld, seperti Steam Deck, Asus ROG Ally, dan Lenovo Legion Go.
Baca Juga:Bos Apple Menjanjikan Inovasi Terkini Lewat AIGoogle Akan Menghentikan Aplikasi YouTube Kids pada Smart TV
Situasi ini berbeda dengan saat Nintendo Switch asli diluncurkan pada tahun 2017, di mana konsol tersebut hampir tidak memiliki pesaing di pasar konsol handheld. Meskipun peluncurannya ditunda, bukan berarti Nintendo Switch 2 akan memiliki keunggulan mutlak dalam hal hardware dibandingkan pesaingnya.
Menurut sumber dari Moore’s Law Is Dead (MLID), hardware yang akan digunakan dalam Switch 2 telah selesai dikembangkan sejak akhir tahun 2022. Chip tersebut adalah system on a chip Nvidia T239 Orin dengan sedikit penyesuaian efisiensi dari Lovelace.
Meskipun chip ini menggunakan proses fabrikasi 8nm milik Samsung, yang mungkin bukan yang paling mutakhir, namun memiliki keunggulan dalam harga yang lebih terjangkau. Selain itu, masalah pasokan chip tampaknya tidak akan menjadi kendala.
Ada juga laporan yang menyebut bahwa AMD berusaha keras untuk memasukkan chipnya ke dalam Switch 2, tetapi Nintendo akhirnya memilih Nvidia.
Meskipun begitu, MLID memprediksi bahwa Switch 2 akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada Steam Deck, dengan perkiraan kapasitas RAM sebesar 12GB. MLID juga memperkirakan bahwa kinerja Switch 2 ini mungkin mendekati kinerja Xbox Series S.
Tentang harga, keputusan akhir tentu akan diambil menjelang perilisan. Perkiraan harganya berkisar antara USD 349 hingga USD 499. Namun, harga yang paling masuk akal sepertinya adalah sekitar USD 399 atau sekitar Rp 6,2 juta.