Realita Kita – Setelah menjadi sasaran serbuan dari penegak hukum siber, geng ransomware LockBit tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali beraksi.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, tim gabungan dari lembaga penegak hukum siber beberapa negara, termasuk National Crime Agency (NCA) Inggris, Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, bersama dengan Europol, telah berhasil menggerebek “markas” LockBit melalui Operasi Cronos.
Dalam operasi tersebut, infrastruktur, decryptor, dan situs yang dimiliki oleh LockBit berhasil disita. Bahkan, situs LockBit diubah menjadi portal berita polisi sebagai bentuk penghinaan.
Baca Juga:Axis Esports Labs, Festival Esports Untuk Pelajar di 2024!Vivo V30 dan V30 Pro: Harga serta Spesifikasi Terperinci di Indonesia
Namun demikian, LockBit dengan cepat beraksi kembali. Mereka telah membuat situs bocoran data baru setelah klaim bahwa para penegak hukum menggunakan bug PHP untuk meretas server mereka.
Selain itu, LockBit juga berjanji akan kembali dengan infrastruktur dan mekanisme keamanan baru yang mereka klaim tidak bisa dijebol oleh penegak hukum lagi, terutama untuk menjaga kunci dekripsi file korban ransomware.
Tidak hanya itu, mereka juga mulai menyebar ransomware lagi dengan menggunakan kunci enkripsi dan infrastruktur baru untuk membocorkan data korban, termasuk situs negosiasi pembayaran tebusan yang baru.
Menurut laporan dari BleepingComputer, sampel terbaru dari ransomware LockBit telah diunggah ke situs VirusTotal dan berisi pesan tebusan baru. Situs untuk negosiasi pembayaran tebusan juga telah diubah sehingga hanya dapat diakses oleh korban serangan.
Saat digerebek, LockBit dilaporkan memiliki sekitar 180 “anak buah” yang membantu dalam menyebarkan ransomware mereka. Namun, tidak ada informasi yang pasti mengenai berapa banyak dari mereka yang masih aktif sebagai afiliasi geng tersebut.
Sebelumnya, LockBit telah menyasar lebih dari 2.000 korban dan berhasil mengumpulkan uang tebusan sebesar USD 120 juta. Selain aset yang disita, kunci enkripsi LockBit juga berhasil dikuasai oleh penegak hukum.