REALITAKITA – Kenaikan nilai saham beberapa perusahaan di sektor chip kecerdasan buatan (AI) pada Kamis (22/2) menarik perhatian, setelah Nvidia, perusahaan chip AS, melampaui prediksi Wall Street untuk pendapatan kuartal keempat sebelumnya, sambil memproyeksikan pertumbuhan yang berkelanjutan hingga tahun 2025.
Kinerja positif ini juga memberi dampak positif pada mitra pemasok seperti Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC), yang mencatat kenaikan hampir 3%, sebagai produsen chip kontrak terkemuka yang memproduksi prosesor untuk Nvidia dan Apple.
Seperti yang dikutip dari CNBC pada Jumat 23 Februari 2024. Saham perusahaan lain seperti Super Micro Computer, pemasok komponen server, juga mencatat kenaikan lebih dari 32%.
Baca Juga:Pemerintah berupaya mendapatkan dana Rp 600 miliar untuk mengembangkan game lokalRealme Narzo 70 Pro 5G, Keajaiban Kamera Terbaru!
Sementara itu, produsen peralatan chip Belanda ASML, yang menyediakan mesin litografi untuk TSMC dalam proses pembuatan chip, mengalami kenaikan lebih dari 4%.
Reaksi pasar juga terlihat pada saham pesaing Nvidia, Advanced Micro Devices (AMD), dan perusahaan rancang chip Inggris, Arm Holdings yang didukung oleh SoftBank, yang masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 10% dan lebih dari 4% pada hari Kamis.
Permintaan yang melonjak untuk unit pemrosesan grafis Nvidia, yang dirancang khusus untuk perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, dan Google, didorong oleh peningkatan penggunaan AI.
Perusahaan Nvidia sendiri mencatat kenaikan saham lebih dari 16% pada hari Kamis.
Kenaikan ini juga mempengaruhi saham tiga pembuat chip AS lainnya, Intel, Broadcom, dan Qualcomm, yang mengalami peningkatan dalam perdagangan setelah laporan kinerja Nvidia.
Broadcom dan Qualcomm masing-masing mencatat kenaikan lebih dari 6% dan 1%, sementara Intel mengalami penurunan lebih dari 1%.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan optimisme terkait prospek pertumbuhan perusahaan dalam panggilan pendapatan, menyatakan bahwa permintaan akan tetap tinggi untuk GPU Nvidia karena perkembangan AI generatif dan peralihan industri menuju akselerator yang ditawarkan oleh Nvidia.
(hil/hil)