REALITAKITA – Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional telah diterbitkan, membawa terang atas sejumlah tantangan yang dihadapi oleh industri game dalam negeri.
Perpres ini menyoroti bahwa meskipun terdapat potensi ekonomi yang besar dan peluang pasar yang meningkat dalam industri game, namun para pelaku industri masih belum mampu memanfaatkannya secara optimal. Sejumlah kendala baik internal maupun eksternal turut berkontribusi pada situasi ini.
Masalah internal dalam industri game nasional meliputi ketidaksesuaian antara ketersediaan sumber daya manusia dengan kebutuhan industri, kurangnya pengalaman pengembang dalam manajemen produksi dan aspek bisnis dalam skala global, ketidakselarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri game, serta minimnya skema beasiswa untuk talenta-talenta unggul di sektor pengembangan game.
Baca Juga:Cara Buat Video Status WhatsApp dengan Musik dalam 3 Langkah Mudah!Realme 12+ Siap Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasi dan Tanggal Debut!
Di sisi lain, masalah eksternal mencakup kurangnya akses pendanaan dan pembiayaan, absennya kebijakan yang memberikan fasilitas pajak bagi pengembang dan penerbit game, kurang optimalnya akses pasar baik di dalam maupun luar negeri, perlunya dorongan pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah sebagai pemegang lisensi resmi kekayaan intelektual game nasional, kurangnya promosi acara-acara game nasional di dalam negeri,
Seperti yang dikutip dari detikinet pada Selasa 21 Februari 2024Kekurangan kebijakan terkait peningkatan nilai komponen dalam negeri dalam industri perangkat seluler yang melibatkan game nasional, dan kurangnya pemanfaatan game nasional sebagai alat diplomasi budaya untuk mendukung aspek ketahanan negara.
Kesulitan dalam mengatasi permasalahan ini berpotensi mengakibatkan Indonesia kehilangan potensi ekonomi yang besar dari industri game serta berdampak pada aspek keamanan yang mungkin memburuk tanpa adanya regulasi yang terintegrasi untuk pengembangan industri game nasional.
Untuk mengatasi hal ini, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Ketua Tim Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Tim ini memiliki tanggung jawab untuk melakukan koordinasi, mengarahkan kebijakan, menyusun strategi komunikasi publik, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Program Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Tim juga bertugas memberikan rekomendasi mengenai perubahan program tersebut kepada Presiden secara berkala.