Starlink, kepunyaan Elon Musk, telah resmi memperoleh lisensi untuk beroperasi di Israel dan Gaza

Starlink, kepunyaan Elon Musk, telah resmi memperoleh lisensi
Starlink, kepunyaan Elon Musk, telah resmi memperoleh lisensi/foto ilustrasi/via/Freepik
0 Komentar

REALITAKITA –  Starlink, layanan yang dimiliki oleh Elon Musk, telah resmi memperoleh lisensi untuk beroperasi di Israel dan sebagian wilayah Jalur Gaza. Kesepakatan ini dihasilkan setelah Starlink menaati sejumlah pedoman dari Pemerintah Israel, yang bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan layanan internet satelit ini oleh kelompok Hamas.

Pada tahap awal, layanan internet ini akan menjadi tersedia untuk beberapa otoritas di Israel. Pemerintah Israel juga memberikan persetujuan untuk penggunaan Starlink di rumah sakit lapangan yang dijalankan oleh Uni Emirat Arab di bagian selatan Gaza.

Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Komunikasi Israel dalam pernyataan yang dirilis pekan lalu.

Baca Juga:2 Cara Transfer Pulsa Indosat ke Telkomsel, Tips Cepat dan Mudah!3 Cara Mengetahui Kata Sandi ig yang lupa, Ini Solusinya!

Dalam beberapa minggu mendatang, Starlink akan memulai penjualan terminalnya melalui anak perusahaannya di Israel. Penjualan ini awalnya akan dibatasi hanya kepada klien yang telah disetujui oleh pihak Israel, termasuk dewan-dewan lokal dan lembaga pemerintahan.

Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menyatakan bahwa unit di Jalur Gaza yang bertujuan mendukung kepentingan kemanusiaan akan mendapatkan persetujuan secara individual.

Hal ini baru akan dilakukan setelah pasukan keamanan Israel memastikan bahwa entitas tersebut diotorisasi tanpa menimbulkan risiko atau ancaman terhadap keamanan nasional.

Starlink saat ini telah banyak digunakan di zona-zona konflik untuk menyediakan layanan internet di daerah yang infrastrukturnya rusak. Elon Musk sebelumnya mengaktifkan layanan satelit Starlink di Ukraina beberapa bulan setelah invasi Rusia.

Intelijen Ukraina mencatat bahwa pasukan Rusia kini menggunakan terminal Starlink di garis depan.

Israel berencana menggunakan layanan ini sebagai sarana komunikasi darurat, sambil meminta jaminan dari penyedia layanan, SpaceX, untuk memastikan bahwa Hamas tidak dapat mengakses layanan internet satelit ini.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan organisasi internasional dan regional untuk memperkenalkan layanan ini di rumah sakit lapangan di Gaza.

Baca Juga:Disney Company Siap Menggebrak Dunia Game dengan Akuisisi Saham Epic Games Seharga Rp 23,4 TriliunWhatsApp Rencanakan Sinkronisasi Kunci Obrolan untuk Keamanan Terintegrasi

Langkah ini, menurutnya, semakin menegaskan komitmen Uni Emirat Arab dalam solidaritas dengan rakyat Palestina selama konflik yang berlangsung.

Layanan internet Starlink di rumah sakit lapangan diharapkan dapat memfasilitasi konsultasi medis melalui panggilan video real-time yang berpotensi menyelamatkan nyawa.

0 Komentar