Realita Kita – Erotomania merupakan gangguan kesehatan mental yang jarang terjadi, di mana penderitanya meyakini bahwa ada seseorang yang sangat mencintainya.
Orang yang menjadi subjek perasaan ini dapat berasal dari berbagai kalangan, termasuk selebritis, lingkungan sosial, individu dengan posisi sosial tinggi, atau bahkan orang yang baru dikenalnya.
Namun, sebenarnya, perasaan ini hanyalah delusi yang dialami oleh penderita gangguan delusi ini. Ironisnya, dalam sebagian besar kasus gangguan ini, penderita belum pernah bertemu dengan orang yang diyakini mencintainya.
Baca Juga:Cara Mengubah FB biasa ke FB Pro Terbaru 2024, Dengan Mudah dan Cepat6 Cara Mendapatkan Uang dari Facebook Viewpoint Gratis dan Mudah!
Pemicu Erotomania
Ketika mengalami delusi, seseorang akan mengalami kesulitan dalam memproses isyarat sosial secara tepat.
Hal ini membuat mereka salah membaca wajah dan bahasa tubuh orang lain. Kondisi ini membuat mereka berpikir bahwa orang tersebut benar-benar tertarik dan ingin mengenal mereka, padahal kenyataannya tidak.
Bahkan, mereka tidak ragu untuk menciptakan kisah palsu demi meningkatkan rasa harga diri dan kenyamanan.
Stres dan Depresi sebagai Pemicu
Stres atau depresi dapat menjadi pemicu seseorang mengalami delusi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan erotomania.
Faktor Risiko
Erotomania memiliki risiko terjadi pada seseorang dengan riwayat gangguan kesehatan mental sebelumnya, seperti schizophrenia, demensia, atau gangguan bipolar. Kemunculan tumor pada otak juga dapat menjadi pemicu kondisi ini.
Penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko erotomania.
Gangguan ini sering kali muncul akibat faktor pemicu, seperti jenis kelamin wanita, rendahnya rasa percaya diri, kesepian atau penolakan, isolasi diri, dan ketidakmampuan untuk menerima sudut pandang orang lain.
Gejala Erotomania
Gejala utama erotomania melibatkan keyakinan salah bahwa seseorang tertarik, menyukai, atau mencintai penderita.
Baca Juga:6 Cara Mengembalikan Foto dan Video yang Terhapus Permanen, Dengan Cepat dan Mudah!Intel Rilis Chip AI Inovatif untuk Mobil, Tantang Dominasi Nvidia dan Qualcomm
Mereka cenderung membicarakan orang yang diyakini menyukainya secara terus-menerus, bahkan mengirim surat, memposting foto, atau mengirim hadiah jika orang tersebut selebritis. Penderita juga dapat merasa terobsesi untuk bertemu atau berkomunikasi dengan orang tersebut.
Diagnosa dan Pengobatan
Meskipun tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis erotomania, psikolog atau psikiater dapat membantu mengatasi kondisi ini melalui pemeriksaan kesehatan dan terapi bicara, serta pemberian obat seperti antipsikotik atau antidepresan.